Presiden Ceko: Barat Harus Siap untuk Hasil yang Tidak Menguntungkan di Ukraina
Selasa, 09 Mei 2023 - 08:41 WIB
PRAHA - Konflik antara Rusia dan Ukraina mungkin tidak berakhir dengan kemenangan bagi Kiev, dan para pendukung Baratnya harus bersiap untuk hasil seperti itu.
Presiden Ceko Petr Pavel mengungkapkan hal itu kepada surat kabar The Guardian.
“Saya pikir kita harus melakukan apa saja… yang kita miliki untuk mendorong warga Ukraina dan mendukung mereka agar sukses. Tapi secara internal, kita juga harus siap menghadapi kemungkinan lain,” ujar Pavel yang berada di London untuk penobatan Raja Inggris Charles III.
“Banyak yang akan bergantung pada hasil serangan balasan musim semi yang direncanakan Ukraina,” papar pemimpin Ceko, yang memiliki latar belakang intelijen dan menjabat sebagai ketua Komite Militer NATO antara 2015 dan 2018.
Menurut dia, Kiev seharusnya tidak “meremehkan Rusia karena mereka memiliki tenaga kerja yang cukup, mereka masih memiliki peralatan yang cukup.”
“Dan tentu saja, berada di pertahanan membuat mereka lebih mudah karena Ukraina akan menderita kerugian besar, bahkan jika mereka mempersiapkan diri dengan baik. Jadi menyerang musuh seperti Rusia akan sulit dan Rusia tidak akan terkejut,” papar dia.
Presiden Ceko, yang mengunjungi Kiev dengan Presiden Slovakia Zuzana Caputova pada akhir April, mengatakan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah meminta amunisi kepada mereka.
“Orang-orang di Kiev percaya mereka masih belum memiliki semua yang mereka butuhkan untuk melancarkan serangan balasan,” ungkap dia.
“Mungkin ada godaan untuk mendorong mereka, bagi sebagian orang, untuk menunjukkan beberapa hasil, tetapi Ukraina harus diizinkan untuk sepenuhnya mempersiapkan serangan di garis Rusia,” ujar Pavel.
“Akan sangat berbahaya bagi Ukraina jika serangan balasan ini gagal, karena mereka tidak akan memiliki kesempatan lagi, setidaknya tidak tahun ini,” ungkap dia.
Pada akhir April, Zelensky meyakinkan jurnalis asing bahwa "serangan balasan akan terjadi" dan menyatakan harapannya akan berhasil.
Menteri Pertahanan Ukraina Aleksey Reznikov juga mengatakan pasukan Kiev “secara umum siap untuk serangan” dan hanya menunggu perintah dari pejabat senior.
Namun, laporan oleh Politico beberapa pekan lalu mengklaim pendukung utama Ukraina, AS, memiliki kekhawatiran dampak dari serangan balasan bisa jauh dari harapan.
Rusia, yang telah membangun benteng di sepanjang garis depan selama enam bulan terakhir, mengatakan siap untuk menghalau serangan itu.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Galuzin memperingatkan pekan lalu bahwa serangan balasan akan memiliki "konsekuensi yang menyedihkan" bagi Kiev.
Presiden Ceko Petr Pavel mengungkapkan hal itu kepada surat kabar The Guardian.
“Saya pikir kita harus melakukan apa saja… yang kita miliki untuk mendorong warga Ukraina dan mendukung mereka agar sukses. Tapi secara internal, kita juga harus siap menghadapi kemungkinan lain,” ujar Pavel yang berada di London untuk penobatan Raja Inggris Charles III.
“Banyak yang akan bergantung pada hasil serangan balasan musim semi yang direncanakan Ukraina,” papar pemimpin Ceko, yang memiliki latar belakang intelijen dan menjabat sebagai ketua Komite Militer NATO antara 2015 dan 2018.
Menurut dia, Kiev seharusnya tidak “meremehkan Rusia karena mereka memiliki tenaga kerja yang cukup, mereka masih memiliki peralatan yang cukup.”
Baca Juga
“Dan tentu saja, berada di pertahanan membuat mereka lebih mudah karena Ukraina akan menderita kerugian besar, bahkan jika mereka mempersiapkan diri dengan baik. Jadi menyerang musuh seperti Rusia akan sulit dan Rusia tidak akan terkejut,” papar dia.
Presiden Ceko, yang mengunjungi Kiev dengan Presiden Slovakia Zuzana Caputova pada akhir April, mengatakan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah meminta amunisi kepada mereka.
“Orang-orang di Kiev percaya mereka masih belum memiliki semua yang mereka butuhkan untuk melancarkan serangan balasan,” ungkap dia.
“Mungkin ada godaan untuk mendorong mereka, bagi sebagian orang, untuk menunjukkan beberapa hasil, tetapi Ukraina harus diizinkan untuk sepenuhnya mempersiapkan serangan di garis Rusia,” ujar Pavel.
“Akan sangat berbahaya bagi Ukraina jika serangan balasan ini gagal, karena mereka tidak akan memiliki kesempatan lagi, setidaknya tidak tahun ini,” ungkap dia.
Pada akhir April, Zelensky meyakinkan jurnalis asing bahwa "serangan balasan akan terjadi" dan menyatakan harapannya akan berhasil.
Menteri Pertahanan Ukraina Aleksey Reznikov juga mengatakan pasukan Kiev “secara umum siap untuk serangan” dan hanya menunggu perintah dari pejabat senior.
Namun, laporan oleh Politico beberapa pekan lalu mengklaim pendukung utama Ukraina, AS, memiliki kekhawatiran dampak dari serangan balasan bisa jauh dari harapan.
Rusia, yang telah membangun benteng di sepanjang garis depan selama enam bulan terakhir, mengatakan siap untuk menghalau serangan itu.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Galuzin memperingatkan pekan lalu bahwa serangan balasan akan memiliki "konsekuensi yang menyedihkan" bagi Kiev.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda