4 Negara Luar Jazirah Arab yang Memiliki Banyak Warga Keturunan Arab, Amerika Latin Terbanyak
Jum'at, 05 Mei 2023 - 13:44 WIB
JAKARTA - Terdapat sejumlah negara di luar Jazirah Arab yang memiliki banyak warga keturunan Arab. Salah satu di antaranya adalah Brazil yang berada di kawasan Amerika Latin.
Melihat sejarahnya, para keturunan Arab ini dulunya bermigrasi ke negara-negara lain dengan alasan yang beragam. Dari mencari tempat aman karena negaranya dilanda perang, hingga mencari kesempatan ekonomi yang lebih besar. Berikut beberapa di antaranya.
Adapun untuk asalnya sendiri, mereka kebanyakan datang dari kawasan Levant seperti Lebanon, Palestina, hingga Suriah. Menurut laporan International Organization for Migration, diperkirakan terdapat 13 juta orang keturunan Arab yang tinggal di Brazil pada tahun 2020.
Angka tersebut menjadikan Brazil sebagai salah satu negara di luar Jazirah Arab yang memiliki warga keturunan Arab terbanyak.
Selama Perang Dunia II, tercatat hampir dua juta orang Arab dan Mesopotamia yang menetap di Turki. Setelahnya, terdapat juga arus besar lain yang masuk selama perang Iran-Irak (1980-an) hingga invasi AS ke Irak (2003).
Pada tahun 2011 silam, perkiraan jumlah orang Arab yang tinggal di Turki mencapai 1 hingga 2 juta lebih jiwa. Saat itu, mereka kebanyakan berada di provinsi Sanliurfa, Hatay, Kilis, dan lainnya.
Namun, seiring waktu angka tersebut diperkirakan telah mengalami kenaikan yang signifikan. Terlebih pasca masuknya para pengungsi dari Suriah yang berjumlah ratusan ribu orang.
Tercatat, jumlah pengungsi yang telah masuk Arab di tahun 2016 mencapai 2,6 juta jiwa. Sehingga diperkirakan saat itu total warga keturunan Arab di Turki telah menyentuh angka mendekati 5 juta orang.
Mengutip laman US Embassy & Consulates, American Community Survey memperkirakan bahwa terdapat 2,1 juta warga Amerika Serikat yang berstatus keturunan Arab pada tahun 2019 lalu.
Melihat jumlahnya, mereka berasal dari negara seperti Lebanon, Yaman, Aljazair, Arab Saudi, Kuwait, dan lainnya.
Data tersebut relevan dengan laporan Statista tahun 2019. Dengan perkiraan kurang dari 2,1 juta keturunan Arab, populasi terbesarnya berada di California, Michigan, hingga New York.
Mengutip laman Atlanta Council, sampai tahun 2021 lalu diperkirakan terdapat 4,5 juta imigran Arab yang telah diterima Argentina. Hal ini menjadi kedua terbesar di Amerika Latin setelah Brazil.
Sementara itu, di bawahnya masing-masing menyusul negara seperti Venezuela, Meksiko, Kolombia, hingga Chile.
Demikian sejumlah negara di luar Jazirah Arab yang memiliki banyak warga keturunan Arab. Namun, perlu dicatat bahwa daftar di atas hanyalah beberapa saja.
Selain keempat nama tersebut, sejatinya masih terdapat sejumlah negara lain yang memiliki warga keturunan Arab banyak. Hanya saja, untuk informasinya sendiri masih sangat terbatas.
Melihat sejarahnya, para keturunan Arab ini dulunya bermigrasi ke negara-negara lain dengan alasan yang beragam. Dari mencari tempat aman karena negaranya dilanda perang, hingga mencari kesempatan ekonomi yang lebih besar. Berikut beberapa di antaranya.
Negara di Luar Jazirah Arab yang Mempunyai Banyak Warga Keturunan Arab
1. Brazil
Diaspora Arab di Amerika Latin kerap disebut sebagai yang terbesar di dunia. Mengutip laman Middle East Monitor, Jumat (5/5/2023), para imigran dari Arab ini diperkirakan telah datang sejak abad ke-19 hingga awal abad ke-20.Adapun untuk asalnya sendiri, mereka kebanyakan datang dari kawasan Levant seperti Lebanon, Palestina, hingga Suriah. Menurut laporan International Organization for Migration, diperkirakan terdapat 13 juta orang keturunan Arab yang tinggal di Brazil pada tahun 2020.
Angka tersebut menjadikan Brazil sebagai salah satu negara di luar Jazirah Arab yang memiliki warga keturunan Arab terbanyak.
2. Turki
Memiliki mayoritas agama yang sama (Islam), tak mengherankan apabila terdapat banyak keturunan Arab yang hidup di Turki. Mengutip Al Jazeera, Ankara punya sejarah panjang dalam menyambut para pengungsi Arab.Selama Perang Dunia II, tercatat hampir dua juta orang Arab dan Mesopotamia yang menetap di Turki. Setelahnya, terdapat juga arus besar lain yang masuk selama perang Iran-Irak (1980-an) hingga invasi AS ke Irak (2003).
Pada tahun 2011 silam, perkiraan jumlah orang Arab yang tinggal di Turki mencapai 1 hingga 2 juta lebih jiwa. Saat itu, mereka kebanyakan berada di provinsi Sanliurfa, Hatay, Kilis, dan lainnya.
Namun, seiring waktu angka tersebut diperkirakan telah mengalami kenaikan yang signifikan. Terlebih pasca masuknya para pengungsi dari Suriah yang berjumlah ratusan ribu orang.
Tercatat, jumlah pengungsi yang telah masuk Arab di tahun 2016 mencapai 2,6 juta jiwa. Sehingga diperkirakan saat itu total warga keturunan Arab di Turki telah menyentuh angka mendekati 5 juta orang.
3. Amerika Serikat
Berikutnya adalah Amerika Serikat. Meski tak sebanyak Brazil ataupun Turki, namun tetap saja angkanya terbilang besar.Mengutip laman US Embassy & Consulates, American Community Survey memperkirakan bahwa terdapat 2,1 juta warga Amerika Serikat yang berstatus keturunan Arab pada tahun 2019 lalu.
Melihat jumlahnya, mereka berasal dari negara seperti Lebanon, Yaman, Aljazair, Arab Saudi, Kuwait, dan lainnya.
Data tersebut relevan dengan laporan Statista tahun 2019. Dengan perkiraan kurang dari 2,1 juta keturunan Arab, populasi terbesarnya berada di California, Michigan, hingga New York.
4. Argentina
Selain Brazil, Argentina menjadi negara di kawasan Amerika Latin yang banyak memiliki warga keturunan Arab. Serupa dengan tetangganya tersebut, kebanyakan dari keturunan ini dulunya berasal dari para imigran yang melakukan diaspora.Mengutip laman Atlanta Council, sampai tahun 2021 lalu diperkirakan terdapat 4,5 juta imigran Arab yang telah diterima Argentina. Hal ini menjadi kedua terbesar di Amerika Latin setelah Brazil.
Sementara itu, di bawahnya masing-masing menyusul negara seperti Venezuela, Meksiko, Kolombia, hingga Chile.
Demikian sejumlah negara di luar Jazirah Arab yang memiliki banyak warga keturunan Arab. Namun, perlu dicatat bahwa daftar di atas hanyalah beberapa saja.
Selain keempat nama tersebut, sejatinya masih terdapat sejumlah negara lain yang memiliki warga keturunan Arab banyak. Hanya saja, untuk informasinya sendiri masih sangat terbatas.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda