Gagal Bantu Ukraina, Jet Siluman F-35 AS Tak Bisa Deteksi Radar Sistem Rudal S-300 Rusia
Selasa, 02 Mei 2023 - 13:48 WIB
Spesialis rekayasa sistem yang berbasis di San Diego dalam komunikasi radar, sonar, dan satelit Stephen Pendergrast mengatakan mode perang dan pelatihan radar AD juga memiliki frekuensi pulse width yang berbeda atau parameter modulasi lainnya.
“Militer menggunakan Tindakan Dukungan Elektronik (ESM) yang memiliki perpustakaan parameter modulasi yang digunakan musuh mereka di masa damai untuk mengklasifikasikan emitor,” kata Pendergrast kepada EurAsian Times.
Ini berarti S-300 memiliki mode masa damai tambahan yang belum pernah dicatat AS sebelumnya. Mantan Pemimpin Skuadron J-7 Angkatan Udara Pakistan (PAF) Ali Hamza mengatakan jika F-35 tidak dapat mendeteksi S-300, maka itu berarti S-300 juga merupakan tantangan yang kompleks.
Tetapi dia juga menunjukkan bahwa kemampuan peperangan elektornik (EW) F-35 masih belum diketahui.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa Rusia telah mengantisipasi F-35 akan mencoba mengidentifikasi dan membangun gambar radar Rusia, mengingat peran EW/ELINT yang banyak dipromosikan. Mereka menggunakan frekuensi masa damai yang belum direkam oleh Barat.
Selama tiga bulan berikutnya, jet-jet tersebut dipindahkan dari Spangdahlem ke Pangkalan Udara Amari Estonia, Pangkalan Udara Siauliai Lituania, dan Pangkalan Udara Fetesti Rumania. Itu menurut siaran pers dari Angkatan Udara AS di Eropa pada saat itu.
Itu memvalidasi EW yang canggih secara eksponensial, sensor, berbagi data, jaringan, pemrosesan, dan fitur komputasi yang kuat pada jet yang bermasalah—persyaratan militer baru saat ini yang mengutamakan kesadaran situasional.
Itu telah membuat desakan kebutuhan untuk mempercepat pembaruan perangkat lunak dan perangkat keras terencana yang terperosok dalam masalah teknis dan pembengkakan biaya jutaan dolar.
“Militer menggunakan Tindakan Dukungan Elektronik (ESM) yang memiliki perpustakaan parameter modulasi yang digunakan musuh mereka di masa damai untuk mengklasifikasikan emitor,” kata Pendergrast kepada EurAsian Times.
Ini berarti S-300 memiliki mode masa damai tambahan yang belum pernah dicatat AS sebelumnya. Mantan Pemimpin Skuadron J-7 Angkatan Udara Pakistan (PAF) Ali Hamza mengatakan jika F-35 tidak dapat mendeteksi S-300, maka itu berarti S-300 juga merupakan tantangan yang kompleks.
Tetapi dia juga menunjukkan bahwa kemampuan peperangan elektornik (EW) F-35 masih belum diketahui.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa Rusia telah mengantisipasi F-35 akan mencoba mengidentifikasi dan membangun gambar radar Rusia, mengingat peran EW/ELINT yang banyak dipromosikan. Mereka menggunakan frekuensi masa damai yang belum direkam oleh Barat.
F-35 Bermasalah tapi Tetap Berbahaya
Selama tiga bulan berikutnya, jet-jet tersebut dipindahkan dari Spangdahlem ke Pangkalan Udara Amari Estonia, Pangkalan Udara Siauliai Lituania, dan Pangkalan Udara Fetesti Rumania. Itu menurut siaran pers dari Angkatan Udara AS di Eropa pada saat itu.
Itu memvalidasi EW yang canggih secara eksponensial, sensor, berbagi data, jaringan, pemrosesan, dan fitur komputasi yang kuat pada jet yang bermasalah—persyaratan militer baru saat ini yang mengutamakan kesadaran situasional.
Itu telah membuat desakan kebutuhan untuk mempercepat pembaruan perangkat lunak dan perangkat keras terencana yang terperosok dalam masalah teknis dan pembengkakan biaya jutaan dolar.
tulis komentar anda