Angkatan Udara Israel Ancam Pecat Pilot yang Menolak Berdinas
Selasa, 04 April 2023 - 04:30 WIB
YERUSALEM - Kepala Angkatan Udara Israel , Tomer Bar mengancam akan memecat pilot cadangan yang menolak untuk mengikuti pelatihan atau berdinas di tengah keretakan atas rencana perombakan yudisial yang kontroversial.
Seperti dilaporkan Channel 12 Israel, Bar mengatakan, bahwa pilot cadangan yang tidak muncul untuk bertugas akan dikenai sanksi dan kemungkinan dikeluarkan dari aktivitas operasional.
Ratusan tentara cadangan menolak untuk hadir untuk layanan atau pelatihan selama pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bergerak maju dengan rencana pemeriksaan yudisialnya.
Militer Israel mengandalkan tentara cadangan selama situasi darurat karena mereka meningkatkan kemampuan tentara dalam melakukan operasi militer.
Israel telah menyaksikan protes massal selama tiga bulan terakhir terhadap rencana pemerintah Netanyahu untuk reformasi peradilan, yang dilihat oleh oposisi sebagai upaya untuk mengurangi kekuasaan otoritas yudisial demi eksekutif.
Netanyahu, bagaimanapun, menegaskan bahwa rencana yudisialnya akan meningkatkan demokrasi dan akan mengembalikan keseimbangan antara kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
Pekan lalu, Netanyahu, yang diadili karena korupsi, tunduk pada tekanan dan mengumumkan penghentian sementara rencana pemeriksaan yudisial.
Lihat Juga: Erdogan Sebut Penangkapan PM Nentanyahu Akan Pulihkan Kepercayaan kepada Sistem Internasional
Seperti dilaporkan Channel 12 Israel, Bar mengatakan, bahwa pilot cadangan yang tidak muncul untuk bertugas akan dikenai sanksi dan kemungkinan dikeluarkan dari aktivitas operasional.
Ratusan tentara cadangan menolak untuk hadir untuk layanan atau pelatihan selama pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bergerak maju dengan rencana pemeriksaan yudisialnya.
Militer Israel mengandalkan tentara cadangan selama situasi darurat karena mereka meningkatkan kemampuan tentara dalam melakukan operasi militer.
Israel telah menyaksikan protes massal selama tiga bulan terakhir terhadap rencana pemerintah Netanyahu untuk reformasi peradilan, yang dilihat oleh oposisi sebagai upaya untuk mengurangi kekuasaan otoritas yudisial demi eksekutif.
Netanyahu, bagaimanapun, menegaskan bahwa rencana yudisialnya akan meningkatkan demokrasi dan akan mengembalikan keseimbangan antara kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
Pekan lalu, Netanyahu, yang diadili karena korupsi, tunduk pada tekanan dan mengumumkan penghentian sementara rencana pemeriksaan yudisial.
Lihat Juga: Erdogan Sebut Penangkapan PM Nentanyahu Akan Pulihkan Kepercayaan kepada Sistem Internasional
(esn)
tulis komentar anda