Putin Bukan Superhero, Begini Nasibnya Jika Kalah Perang di Ukraina
Rabu, 15 Maret 2023 - 00:09 WIB
KIEV - Seorang mantan diplomat Rusia memprediksi nasib Presiden Vladimir Putin jika Moskow kalah perang di Ukraina . Menurutnya, pemimpin Kremlin itu bukan sosok superhero dan akan lengser jika Moskow menderita kekalahan.
"Putin bisa diganti. Dia bukan superhero. Dia tidak memiliki kekuatan super. Dia hanya seorang diktator biasa," kata Boris Bondarev, mantan ahli pengendalian senjata di misi diplomatik Rusia untuk Jenewa.
Diplomat itu mengundurkan diri secara terbuka karena tidak setuju dengan invasi Rusia Ukraina tahun lalu.
Moskow, seperti dilaporkan media-media Barat, telah banyak menderita dalam serangan militer yang sedang berlangsung terhadap Kiev. Namun, Kremlin dan medianya mengeklaim sebaliknya.
Ketika Moskow mengirim militernya ke Ukraina pada Februari tahun lalu, banyak ahli memperkirakan Ukraina akan sangat menderita. Tetapi Kiev bertahan melawan tetangga yang secara militer lebih kuat dan bahkan membunuh banyak tentaranya.
Ketika keadaan berubah, para ahli mulai meramalkan tentang Rusia, dan yang lebih penting, nasib Presiden Vladimir Putin.
Bondarev mengatakan kepada Newsweek bahwa jika Putin tidak dapat memenangkan perang dengan persyaratan yang disukainya, dia mungkin akan dipaksa untuk mundur.
"Kita punya kalau kita melihat sejarah, kita melihat bahwa diktator seperti itu telah diganti dari waktu ke waktu. Jadi biasanya, jika mereka kalah perang, dan mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan pendukung, mereka biasanya pergi," katanya, yang dilansir Selasa (14/3/2023).
"Putin bisa diganti. Dia bukan superhero. Dia tidak memiliki kekuatan super. Dia hanya seorang diktator biasa," kata Boris Bondarev, mantan ahli pengendalian senjata di misi diplomatik Rusia untuk Jenewa.
Diplomat itu mengundurkan diri secara terbuka karena tidak setuju dengan invasi Rusia Ukraina tahun lalu.
Moskow, seperti dilaporkan media-media Barat, telah banyak menderita dalam serangan militer yang sedang berlangsung terhadap Kiev. Namun, Kremlin dan medianya mengeklaim sebaliknya.
Ketika Moskow mengirim militernya ke Ukraina pada Februari tahun lalu, banyak ahli memperkirakan Ukraina akan sangat menderita. Tetapi Kiev bertahan melawan tetangga yang secara militer lebih kuat dan bahkan membunuh banyak tentaranya.
Ketika keadaan berubah, para ahli mulai meramalkan tentang Rusia, dan yang lebih penting, nasib Presiden Vladimir Putin.
Bondarev mengatakan kepada Newsweek bahwa jika Putin tidak dapat memenangkan perang dengan persyaratan yang disukainya, dia mungkin akan dipaksa untuk mundur.
"Kita punya kalau kita melihat sejarah, kita melihat bahwa diktator seperti itu telah diganti dari waktu ke waktu. Jadi biasanya, jika mereka kalah perang, dan mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan pendukung, mereka biasanya pergi," katanya, yang dilansir Selasa (14/3/2023).
Lihat Juga :
tulis komentar anda