Industri Ekspor Senjata Rusia Runtuh akibat Isolasi Dunia Pimpinan AS
Senin, 13 Maret 2023 - 10:59 WIB
STOCKHOLM - Industri ekspor senjata Rusia runtuh akibat beban perubahan teknologi, isolasi politik internasional yang dipimpin Amerika Serikat (AS), dan tragedi perang di Ukraina.
Kondisi itu diungkap pengawas industri senjata terkemuka, Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), dalam laporan yang diterbitkan hari Senin (13/3/2023).
Selama ini, industri ekspor senjata Rusia secara historis merupakan yang paling menguntungkan kedua di dunia setelah AS.
Data SIPRI menunjukkan bahwa ekspor senjata militer Rusia turun 31 persen selama lima tahun terakhir jika dibandingkan dengan lima tahun sebelumnya. Itu mengancam posisi Moskow sebagai dealer senjata paling berpengaruh kedua di dunia.
Pangsa ekspor senjata global Rusia turun dari 22 menjadi 16 persen antara 2013-2017 dan 2018-2022, meninggalkannya jauh di belakang AS yang menyumbang 40 persen ekspor senjata militer. Posisi Rusia hanya sedikit di atas Prancis, yang merupakan sumber 11 persen ekspor senjata militer selama lima tahun terakhir.
Data terbaru SIPRI mengkonfirmasi laporan Newsweek dari tahun lalu yang mengindikasikan lintasan suram bagi eksportir militer Rusia.
"Ini benar-benar substansial, tetapi tidak terlalu mengejutkan," kata Siemon Wezeman, peneliti senior SIPRI, kepada Newsweek.
"Dan itu bukan hanya karena apa yang terjadi di Ukraina pada tahun 2022; itu adalah sesuatu yang Anda lihat akan datang."
Kondisi itu diungkap pengawas industri senjata terkemuka, Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), dalam laporan yang diterbitkan hari Senin (13/3/2023).
Selama ini, industri ekspor senjata Rusia secara historis merupakan yang paling menguntungkan kedua di dunia setelah AS.
Data SIPRI menunjukkan bahwa ekspor senjata militer Rusia turun 31 persen selama lima tahun terakhir jika dibandingkan dengan lima tahun sebelumnya. Itu mengancam posisi Moskow sebagai dealer senjata paling berpengaruh kedua di dunia.
Pangsa ekspor senjata global Rusia turun dari 22 menjadi 16 persen antara 2013-2017 dan 2018-2022, meninggalkannya jauh di belakang AS yang menyumbang 40 persen ekspor senjata militer. Posisi Rusia hanya sedikit di atas Prancis, yang merupakan sumber 11 persen ekspor senjata militer selama lima tahun terakhir.
Data terbaru SIPRI mengkonfirmasi laporan Newsweek dari tahun lalu yang mengindikasikan lintasan suram bagi eksportir militer Rusia.
"Ini benar-benar substansial, tetapi tidak terlalu mengejutkan," kata Siemon Wezeman, peneliti senior SIPRI, kepada Newsweek.
"Dan itu bukan hanya karena apa yang terjadi di Ukraina pada tahun 2022; itu adalah sesuatu yang Anda lihat akan datang."
tulis komentar anda