Sekjen Stoltenberg: Ukraina Akan Jadi Anggota NATO tapi....
Rabu, 01 Maret 2023 - 01:43 WIB
HELSINKI - Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO Jens Stoltenberg mengatakan Ukraina akan menjadi anggota aliansi, tetapi dalam apa yang dia sebut "perspektif jangka panjang".
Bos aliansi militer pimpinan Amerika Serikat itu menekankan bahwa masalah mendesak bagi Ukraina adalah tetap menjadi negara merdeka dalam menghadapi invasi Rusia .
"Sekutu NATO telah sepakat bahwa Ukraina akan menjadi anggota aliansi kami, tetapi pada saat yang sama itu adalah perspektif jangka panjang," kata Stoltenberg kepada wartawan saat berkunjung ke Ibu Kota Finlandia, Helsinki, pada hari Selasa.
"Masalahnya sekarang adalah bahwa Ukraina berlaku sebagai negara merdeka yang berdaulat, dan oleh karena itu kita perlu mendukung Ukraina," lanjut dia.
Setelah invasi Rusia, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak aliansi militer tersebut untuk memberi negaranya keanggotaan jalur cepat.
Ukraina juga melamar menjadi anggota Uni Eropa pada Februari 2022, tak lama setelah diserbu militer Moskow, dan diberikan status kandidat pada Juni.
"Ketika perang berakhir, kita perlu memastikan bahwa sejarah tidak terulang kembali," kata Stoltenberg dalam konferensi pers dengan Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin.
"Presiden [Rusia Vladimir] Putin tidak bisa terus menyerang tetangganya. Dia ingin mengendalikan Ukraina dan dia tidak merencanakan perdamaian, dia merencanakan lebih banyak perang," papar Stoltenberg, seperti dikutip AFP, Rabu (1/3/2023).
Takut oleh invasi Moskow ke Ukraina, Finlandia dan Swedia membatalkan kebijakan non-blok militer mereka selama puluhan tahun dan mendaftar untuk bergabung dengan NATO pada Mei 2022.
"Saya melihat masa depan Ukraina adalah menjadi bagian dari Uni Eropa dan juga anggota NATO," imbuh Marin.
Turki dan Hongaria adalah dua anggota yang tersisa dari NATO yang belum meratifikasi tawaran Finlandia dan Swedia untuk bergabung dengan aliansi tersebut.
"Baik Finlandia maupun Swedia telah memenuhi apa yang mereka janjikan dalam perjanjian trilateral yang mereka buat dengan Turki Juni lalu di Madrid," kata Stoltenberg.
"Saatnya sekarang untuk meratifikasi dan menyambut sepenuhnya Finlandia dan Swedia sebagai anggota," imbuh dia.
Bos aliansi militer pimpinan Amerika Serikat itu menekankan bahwa masalah mendesak bagi Ukraina adalah tetap menjadi negara merdeka dalam menghadapi invasi Rusia .
"Sekutu NATO telah sepakat bahwa Ukraina akan menjadi anggota aliansi kami, tetapi pada saat yang sama itu adalah perspektif jangka panjang," kata Stoltenberg kepada wartawan saat berkunjung ke Ibu Kota Finlandia, Helsinki, pada hari Selasa.
"Masalahnya sekarang adalah bahwa Ukraina berlaku sebagai negara merdeka yang berdaulat, dan oleh karena itu kita perlu mendukung Ukraina," lanjut dia.
Baca juga: Kremlin Sebut 3 Kekuatan Nuklir NATO Secara De Facto Perang dengan Ukraina
Setelah invasi Rusia, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak aliansi militer tersebut untuk memberi negaranya keanggotaan jalur cepat.
Ukraina juga melamar menjadi anggota Uni Eropa pada Februari 2022, tak lama setelah diserbu militer Moskow, dan diberikan status kandidat pada Juni.
"Ketika perang berakhir, kita perlu memastikan bahwa sejarah tidak terulang kembali," kata Stoltenberg dalam konferensi pers dengan Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin.
"Presiden [Rusia Vladimir] Putin tidak bisa terus menyerang tetangganya. Dia ingin mengendalikan Ukraina dan dia tidak merencanakan perdamaian, dia merencanakan lebih banyak perang," papar Stoltenberg, seperti dikutip AFP, Rabu (1/3/2023).
Takut oleh invasi Moskow ke Ukraina, Finlandia dan Swedia membatalkan kebijakan non-blok militer mereka selama puluhan tahun dan mendaftar untuk bergabung dengan NATO pada Mei 2022.
"Saya melihat masa depan Ukraina adalah menjadi bagian dari Uni Eropa dan juga anggota NATO," imbuh Marin.
Turki dan Hongaria adalah dua anggota yang tersisa dari NATO yang belum meratifikasi tawaran Finlandia dan Swedia untuk bergabung dengan aliansi tersebut.
"Baik Finlandia maupun Swedia telah memenuhi apa yang mereka janjikan dalam perjanjian trilateral yang mereka buat dengan Turki Juni lalu di Madrid," kata Stoltenberg.
"Saatnya sekarang untuk meratifikasi dan menyambut sepenuhnya Finlandia dan Swedia sebagai anggota," imbuh dia.
(min)
tulis komentar anda