Beroperasi di Tetangga Indonesia, Apakah Bomber B-52 AS Bawa Bom Nuklir?
Kamis, 16 Februari 2023 - 08:15 WIB
SYDNEY - Amerika Serikat (AS) memilih bungkam terkait pesawat pengebom (bomber) strategis B-52 yang beroperasi di Australia, tetangga Indonesia, membawa bom nuklir atau tidak.
Pemerintah Australia menegaskan tidak akan mempermasalahkan kebijakan bungkam Amerika tersebut.
Selama sidang Senat pada hari Rabu, para senator Partai Hijau mencari perincian tentang apakah pesawat Amerika yang berkunjung seperti B-52 yang beroperasi di Top End dipersenjatai bom nuklir.
Senat diberitahu bahwa Amerika Serikat memiliki kebijakan lama untuk "tidak mengonfirmasi atau menyangkal" keberadaan senjata nuklir di bawah praktik mempertahankan ketidakpastian operasional global.
Pesawat pengebom AS telah mengunjungi Australia sejak awal 1980-an, dengan B-52 dan B2 Sprit berkemampuan nuklir yang secara teratur beroperasi dari Australia utara.
Sekretaris Departemen Pertahanan Greg Moriarty mengatakan penempatan senjata nuklir di Australia dilarang berdasarkan Perjanjian Zona Bebas Nuklir Pasifik Selatan, tetapi perjanjian itu tidak mencegah kunjungan pesawat pengebom AS.
"Berturut-turut pemerintah Australia telah memahami dan menghormati kebijakan lama AS yang tidak mengonfirmasi atau menyangkal keberadaan senjata nuklir pada platform tertentu," katanya.
"Australia akan terus sepenuhnya mematuhi kewajiban internasional kami. Dan AS memahami dan menghormati kewajiban internasional Australia sehubungan dengan senjata nuklir," ujarnya, seperti dikutip ABC.net.au, Kamis (16/2/2023).
Pemerintah Australia menegaskan tidak akan mempermasalahkan kebijakan bungkam Amerika tersebut.
Selama sidang Senat pada hari Rabu, para senator Partai Hijau mencari perincian tentang apakah pesawat Amerika yang berkunjung seperti B-52 yang beroperasi di Top End dipersenjatai bom nuklir.
Senat diberitahu bahwa Amerika Serikat memiliki kebijakan lama untuk "tidak mengonfirmasi atau menyangkal" keberadaan senjata nuklir di bawah praktik mempertahankan ketidakpastian operasional global.
Pesawat pengebom AS telah mengunjungi Australia sejak awal 1980-an, dengan B-52 dan B2 Sprit berkemampuan nuklir yang secara teratur beroperasi dari Australia utara.
Sekretaris Departemen Pertahanan Greg Moriarty mengatakan penempatan senjata nuklir di Australia dilarang berdasarkan Perjanjian Zona Bebas Nuklir Pasifik Selatan, tetapi perjanjian itu tidak mencegah kunjungan pesawat pengebom AS.
"Berturut-turut pemerintah Australia telah memahami dan menghormati kebijakan lama AS yang tidak mengonfirmasi atau menyangkal keberadaan senjata nuklir pada platform tertentu," katanya.
"Australia akan terus sepenuhnya mematuhi kewajiban internasional kami. Dan AS memahami dan menghormati kewajiban internasional Australia sehubungan dengan senjata nuklir," ujarnya, seperti dikutip ABC.net.au, Kamis (16/2/2023).
tulis komentar anda