China Minta AS Kembalikan Balon Mata-matanya
Rabu, 08 Februari 2023 - 06:09 WIB
BEIJING - Kementerian Luar Negeri China telah meminta agar pemerintahan Presiden Joe Biden mengembalikan puing-puing dari balon mata-matanya dengan mengatakan bahwa itu "milik China". Militer Amerika Serikat (AS) menembak jatuh balon mata-mata itu lepas pantai timur Amerika pada hari Sabtu lalu.
Berbicara pada jumpa pers pada hari Selasa, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning ditanya apakah Beijing telah meminta agar puing-puing balon dikembalikan.
“Pesawat (balon mata-mata) itu bukan milik AS. Itu milik China” tegasnya seperti dikutip dari RT, Rabu (8/2/2023).
Komentar Ning muncul tiga hari setelah jet tempur AS menembak jatuh balon mata-mata itu di lepas pantai Carolina Selatan. Pentagon mengklaim telah mendeteksi balon tersebut pada hari Rabu.
Presiden AS Joe Biden menghadapi kritik keras karena membiarkan balon melintasi benua, melewati situs rudal nuklir dan aset militer sensitif lainnya, sebelum menembak jatuh.
Kementerian Luar Negeri China pada Jumat lalu mengatakan balon itu adalah pesawat penelitian meteorologi sipil yang memasuki wilayah udara AS secara tidak sengaja setelah terlempar keluar jalur. Ning mengatakan beberapa politisi dan media AS "menggembar-gemborkan" insiden itu untuk menyerang dan mencoreng China. Dia menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut tentang pesawat pada hari Selasa.
“Pihak China telah memberikan informasi tentang pesawat tak berawak itu pada beberapa kesempatan,” kata Ning.
"Saya tidak punya apa-apa untuk ditambahkan saat ini," sambungnya.
Berbicara pada jumpa pers pada hari Selasa, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning ditanya apakah Beijing telah meminta agar puing-puing balon dikembalikan.
“Pesawat (balon mata-mata) itu bukan milik AS. Itu milik China” tegasnya seperti dikutip dari RT, Rabu (8/2/2023).
Komentar Ning muncul tiga hari setelah jet tempur AS menembak jatuh balon mata-mata itu di lepas pantai Carolina Selatan. Pentagon mengklaim telah mendeteksi balon tersebut pada hari Rabu.
Baca Juga
Presiden AS Joe Biden menghadapi kritik keras karena membiarkan balon melintasi benua, melewati situs rudal nuklir dan aset militer sensitif lainnya, sebelum menembak jatuh.
Kementerian Luar Negeri China pada Jumat lalu mengatakan balon itu adalah pesawat penelitian meteorologi sipil yang memasuki wilayah udara AS secara tidak sengaja setelah terlempar keluar jalur. Ning mengatakan beberapa politisi dan media AS "menggembar-gemborkan" insiden itu untuk menyerang dan mencoreng China. Dia menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut tentang pesawat pada hari Selasa.
“Pihak China telah memberikan informasi tentang pesawat tak berawak itu pada beberapa kesempatan,” kata Ning.
"Saya tidak punya apa-apa untuk ditambahkan saat ini," sambungnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda