Bayi Baru Lahir Dikeluarkan Hidup-hidup dari Puing-puing Gempa di Suriah
Rabu, 08 Februari 2023 - 05:30 WIB
JINDAYRIS - Seorang bayi yang baru lahir berhasil dikeluarkan hidup-hidup dari puing-puing sebuah rumah yang hancur akibat gempa bumi di Suriah utara oleh keluarga besarnya. Bayi tersebut masih terikat tali pusar ke ibunya, yang meninggal dalam gempa dahsyat pada Senin lalu.
Khalil al-Suwadi mengatakan bayi itu adalah satu-satunya yang selamat dari keluarganya, yang semuanya tewas ketika gempa berkekuatan 7,8 skala Richter melanda Suriah dan tetangganya Turki meratakan rumah keluarga di kota Jindayris yang dikuasai pemberontak.
"Kami mendengar suara saat sedang menggali," kata Suwadi kepada AFP.
"Kami membersihkan debu dan menemukan bayi dengan tali pusar (utuh) jadi kami memotongnya dan sepupu saya membawanya ke rumah sakit," imbuhnya seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu (8/2/2023).
Video penyelamatan bayi itu viral di media sosial.
Rekaman itu menunjukkan seorang pria berlari dari puing-puing bangunan empat lantai yang runtuh sambil menggendong bayi mungil yang tertutup debu.
Pria kedua berlari ke arah pria pertama membawa selimut untuk mencoba menghangatkan bayi yang baru lahir itu di suhu di bawah nol derajat, sementara pria ketiga berteriak meminta mobil untuk membawanya ke rumah sakit.
Bayi itu dibawa untuk dirawat di kota terdekat Afrin, sementara anggota keluarga menghabiskan beberapa jam berikutnya untuk mengeluarkan jenazah ayahnya Abdullah, sang ibu Afraa, empat saudara kandung sang bayi dan seorang bibi.
Jenazah mereka dibaringkan di lantai rumah kerabat yang berdekatan menjelang pemakaman bersama yang diadakan pada hari Selasa waktu setempat.
Khalil al-Suwadi mengatakan bayi itu adalah satu-satunya yang selamat dari keluarganya, yang semuanya tewas ketika gempa berkekuatan 7,8 skala Richter melanda Suriah dan tetangganya Turki meratakan rumah keluarga di kota Jindayris yang dikuasai pemberontak.
"Kami mendengar suara saat sedang menggali," kata Suwadi kepada AFP.
"Kami membersihkan debu dan menemukan bayi dengan tali pusar (utuh) jadi kami memotongnya dan sepupu saya membawanya ke rumah sakit," imbuhnya seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu (8/2/2023).
Video penyelamatan bayi itu viral di media sosial.
Rekaman itu menunjukkan seorang pria berlari dari puing-puing bangunan empat lantai yang runtuh sambil menggendong bayi mungil yang tertutup debu.
Pria kedua berlari ke arah pria pertama membawa selimut untuk mencoba menghangatkan bayi yang baru lahir itu di suhu di bawah nol derajat, sementara pria ketiga berteriak meminta mobil untuk membawanya ke rumah sakit.
Bayi itu dibawa untuk dirawat di kota terdekat Afrin, sementara anggota keluarga menghabiskan beberapa jam berikutnya untuk mengeluarkan jenazah ayahnya Abdullah, sang ibu Afraa, empat saudara kandung sang bayi dan seorang bibi.
Jenazah mereka dibaringkan di lantai rumah kerabat yang berdekatan menjelang pemakaman bersama yang diadakan pada hari Selasa waktu setempat.
tulis komentar anda