Momen 20 Tahun AS Invasi Irak: Hoaks Senjata Pemusnah Massal dan Amerika Kebal Hukum

Minggu, 05 Februari 2023 - 21:14 WIB
"Aksi Powell di PBB telah lama menjadi lambang kemunafikan dan keyakinan elite penguasa AS atas impunitasnya sendiri dan haknya yang tak tertandingi untuk secara angkuh mengajar seluruh dunia,” kata Ryabkov, seperti dikutip dari RIA Novosti.

"Itu juga merupakan simbol dari kesediaan Washington untuk menggunakan kekuatan melawan lawan yang jelas lebih lemah untuk mempertahankan hegemoni globalnya sendiri," lanjut Ryabkov.

Namun, diplomat tersebut bersugesti bahwa—tidak seperti di tahun 2000-an dan selama kampanye pengeboman NATO di Yugoslavia tahun 1999—Washington tidak dapat leluasa bertindak sebagai “bandit internasional” dalam kondisi saat ini.

“Dalam lanskap geopolitik yang berubah dengan cepat, AS sekarang secara objektif tidak dapat menggunakan skenario penggunaan kekuatan setiap kali terasa seperti itu, tanpa menghadapi konsekuensi serius,” katanya, menunjuk pada penerbangan yang memalukan pasukan AS dari Afganistan pada tahun 2021.

Namun, lanjut Ryabkov, seperti yang ditunjukkan oleh "campur tangan" Washington dalam konflik Ukraina, kemunduran ini tidak menghentikan AS untuk menganut cara-cara lamanya.

“Orang Amerika harus menyesuaikan diri dengan rel baru dan menyingkirkan sindrom impunitas yang begitu jelas terwujud selama skandal botol [antraks]. Hal yang sama berlaku untuk memperhitungkan Rusia dan China, serta pemain internasional utama lainnya yang membentuk tatanan dunia multilateral yang lebih adil,” kata Ryabkov.

"AS seharusnya tidak menghargai harapan apa pun bahwa kenangan tentang apa yang terjadi 20 tahun lalu akan terkubur dalam pasir sejarah modern yang bergeser,” pungkasnya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(min)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More