Balon Mata-mata China Intai Situs Senjata Nuklir Amerika, AS Kirim Jet Tempur
Jum'at, 03 Februari 2023 - 10:13 WIB
Militer AS kemudian mengirim jet tempur untuk memeriksa balon tersebut.
"Tetapi keputusan Pentagon adalah tidak mengambil tindakan kinetik karena risiko keselamatan dan keamanan orang-orang di darat dari kemungkinan puing-puing," kata pejabat tersebut.
Menurutnya, balon itu terbang pada ketinggian yang cukup tinggi dan tidak mengancam penerbangan komersial.
China telah mengirim balon pengawasan ke Amerika Serikat di masa lalu.
Namun, kata pejabat tersebut, yang satu ini lebih lama berada di wilayah udara AS.
"Namun demikian, kami mengambil langkah-langkah untuk melindungi intelijen asing yang mengumpulkan informasi sensitif," katanya.
Juru bicara Pentagon Brigadir Jenderal Pat Ryder mengonfirmasi pelacakan balon mata-mata China di atas wilayah AS.
“Pemerintah AS, termasuk NORAD [North American Aerospace Defense Command], terus melacak dan memantaunya dengan cermat," katanya.
"Balon saat ini terbang di ketinggian jauh di atas lalu lintas udara komersial dan tidak menghadirkan ancaman militer atau fisik kepada orang-orang di darat,” lanjut Ryder, seperti dikutip Reuters.
"Tetapi keputusan Pentagon adalah tidak mengambil tindakan kinetik karena risiko keselamatan dan keamanan orang-orang di darat dari kemungkinan puing-puing," kata pejabat tersebut.
Menurutnya, balon itu terbang pada ketinggian yang cukup tinggi dan tidak mengancam penerbangan komersial.
Baca Juga
China telah mengirim balon pengawasan ke Amerika Serikat di masa lalu.
Namun, kata pejabat tersebut, yang satu ini lebih lama berada di wilayah udara AS.
"Namun demikian, kami mengambil langkah-langkah untuk melindungi intelijen asing yang mengumpulkan informasi sensitif," katanya.
Juru bicara Pentagon Brigadir Jenderal Pat Ryder mengonfirmasi pelacakan balon mata-mata China di atas wilayah AS.
“Pemerintah AS, termasuk NORAD [North American Aerospace Defense Command], terus melacak dan memantaunya dengan cermat," katanya.
"Balon saat ini terbang di ketinggian jauh di atas lalu lintas udara komersial dan tidak menghadirkan ancaman militer atau fisik kepada orang-orang di darat,” lanjut Ryder, seperti dikutip Reuters.
Lihat Juga :
tulis komentar anda