Prancis Tetap Buka Peluang Kirim Jet Tempur ke Ukraina
Selasa, 31 Januari 2023 - 07:20 WIB
PARIS - Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan gagasan mengirim jet tempur ke Ukraina belum “dikecualikan”.
Saat ini Ukraina Kiev meningkatkan desakannya untuk menekan Barat agar menyumbangkan pesawat tempur untuk militernya.
Ditanya tentang kemungkinan mentransfer jet ke militer Kiev, Macron mengatakan kepada wartawan bahwa, "Pada prinsipnya tidak ada yang dikecualikan," menurut kantor berita Prancis AFP.
Presiden menambahkan Kiev akan dilarang menggunakan jet Prancis untuk menyerang tanah Rusia.
Macron berbicara setelah pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Belanda Mark Rutte.
Rutte mengatakan kepada wartawan bahwa pemerintahnya melihat "tidak ada tabu" untuk mengirim pesawat tempur F-16 buatan AS ke Ukraina, tetapi mengakui itu akan menjadi "langkah besar".
Selama hampir satu tahun, gagasan mengirim jet apa pun, apalagi yang dirancang Barat, ke Ukraina dianggap terlalu meningkat oleh kekuatan NATO.
Namun, dalam hitungan hari, ide tersebut kini telah berubah dari hipotetis “berisiko tinggi” dalam kata-kata Pentagon Maret lalu. Ide itu pun menjadi proposal yang sedang dipertimbangkan secara serius.
Saat ini Ukraina Kiev meningkatkan desakannya untuk menekan Barat agar menyumbangkan pesawat tempur untuk militernya.
Ditanya tentang kemungkinan mentransfer jet ke militer Kiev, Macron mengatakan kepada wartawan bahwa, "Pada prinsipnya tidak ada yang dikecualikan," menurut kantor berita Prancis AFP.
Presiden menambahkan Kiev akan dilarang menggunakan jet Prancis untuk menyerang tanah Rusia.
Macron berbicara setelah pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Belanda Mark Rutte.
Rutte mengatakan kepada wartawan bahwa pemerintahnya melihat "tidak ada tabu" untuk mengirim pesawat tempur F-16 buatan AS ke Ukraina, tetapi mengakui itu akan menjadi "langkah besar".
Selama hampir satu tahun, gagasan mengirim jet apa pun, apalagi yang dirancang Barat, ke Ukraina dianggap terlalu meningkat oleh kekuatan NATO.
Namun, dalam hitungan hari, ide tersebut kini telah berubah dari hipotetis “berisiko tinggi” dalam kata-kata Pentagon Maret lalu. Ide itu pun menjadi proposal yang sedang dipertimbangkan secara serius.
Lihat Juga :
tulis komentar anda