Ini Kebohongan AS dalam Penggerebekan Osama bin Laden

Senin, 11 Mei 2015 - 14:45 WIB
Ini Kebohongan AS dalam Penggerebekan Osama bin Laden
Ini Kebohongan AS dalam Penggerebekan Osama bin Laden
A A A
WASHINGTON - Wartawan pemenang hadiah Pulitzer, Seymour Hersh, membongkar kebohongan Amerika Serikat (AS) dalam operasi penggerebekan pendiri al-Qaeda, Osama bin Laden. Menurutnya, penangkap Osama yang sebenarnya adalah intelijen Pakistan.

Hersh berpendapat klaim AS yang menggerebek dan membunuh Osama secara tunggal atau tanpa bantuan negara lain adalah klaim tak sah. Dia membongkar kebohongan AS dalam esai panjang untuk London Review of Books.

Hersh menggambarkan Osama di hari-hari terakhirnya sebagai orang yang sakit-sakitan dan dalam pengawasan intelijen Pakistan. Apa yang dia gambarkan itu jauh dari laporan pers dunia yang mengabadikan klaim tunggal AS dalam keberhasilannya menyergap Osama.

Esai Hersh itu dia susun berdasarkan kesaksian dari pensiunan pejabat senior intelijen Pakistan yang dia wawancarai dalam kondisi anonim. Dia lantas membandingkan kesaksian itu dengan versi cerita pemerintah Presiden Obama dalam mengakhiri hidup Osama bin Laden.

Hersh mengatakan, Obama begitu cepat membuat pidato setelah kematian Osama bin Laden, karena untuk menutupi klaim palsu AS. Hersh yang melakukan investigasi di Pakistan itu yakin pihak yang berjasa dalam penyergapan Osama adalah Pakistan.

”Gedung Putih masih mempertahankan bahwa misi itu adalah semuanya urusan Amerika, dan bahwa para jenderal senior militer Pakistan serta badan Inter-Services Intelligence (ISI) tidak diberitahu dari penggerebekan di awal. Ini adalah palsu,” kata Hersh.

Dia mengatakan Pakistan tidak hanya tahu tentang misi AS itu, tetapi ISI telah menangkap Osama bin Laden pada tahun 2006 dan menjaganya agar dia terkunci di kompleks berdinding tinggi di Abbottabad, Pakistan.

Sedangkan operasi penyergapan Osama oleh AS sendiri terjadi pada 2 Mei 2011 atau terpaut hampir lima tahun. ”Pada bulan Agustus 2010 mantan perwira senior intelijen Pakistan mendekati Jonathan Bank, kepala markas CIA di Kedutaan AS di Islamabad, dan menawarkan diri untuk memberitahu CIA di mana mereka menemukan Osama bin Laden dengan imbalan yang ditawarkan Washington pada tahun 2001," kata Hersh.

Hersh, seperti dikutip news.com.au, Senin (11/5/2015) mengklaim dua pejabat paling senior ISI, yakni Jenderal Ashfaq Parvez Kayani dan Jenderal Ahmed Shuja Pasha telah mengambil uang untuk menjamin Pakistan tidak akan mengganggu operasi penyergapan Osama bin Laden.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6527 seconds (0.1#10.140)