Terkubur Puing Bangunan 5 Hari, Remaja Nepal Masih Hidup
A
A
A
KATHMANDU - Seorang remaja di Kathmandu, Nepal, yang jadi korban gemp bumi ditemukan masih hidup meski sudah lima hari terkubur puing-puing bangunan.
Remaja ini jadi salah satu dari beberapa keajaiban yang terjadi dalam musibah besar yang melanda Nepal tersebut.
Remaja bernama Pemba Tamang, 18, ditemukan dalam kondisi tubuh tertutup debu. Paramedis kini telah menempatkan infus ke lengannya dan penyangga di lehernya.
Selama lima hari, Tamang terperangkap di bawah puing-puing bangunan tujuh lantai yang ambruk setelah gempa 7,9 SR mengguncang Kathamandu. Dia ditemukan para pekerja penyelamat yang menyusuri reruntuhan bangunan.
L.B. Basnet, petugas polisi di Nepal merangkak ke celah-celah reruntuhan untuk menggapai tubuh Tamang. Dia terkejut setelah tubuh yang dia sentuh itu memberikan respons.
”Dia mengucapkan terima kasih kepada saya ketika saya pertama kali mendekatinya," kata Basnet. ”Dia mengatakan kepada saya namanya, alamatnya, dan saya memberinya air. Saya meyakinkannya kita dekat dengannya,” lanjut dia.
Evakuasi Tamang juga dibantu tim penyelamat dari Amerika Serikat. ”Dia tidak terlalu jauh ke bawah, tapi bangunan telah runtuh, kata Andrew Olvera, yang memimpin tim penyelamat dari Badan Pembangunan Internasional AS, seperti dilansir Daily Mail, Kamis (30/4/2015).
Evakuasi terhadap remaja itu tidak mudah. Sebab, dia terperangkap puing-puing beton berukuran besar. ”Seluruh operasi berbahaya," kata Olvera. "Tapi itu resiko. Untuk menyelamatkan nyawa manusia, kita akan mengambil risiko apa saja.”
Remaja ini jadi salah satu dari beberapa keajaiban yang terjadi dalam musibah besar yang melanda Nepal tersebut.
Remaja bernama Pemba Tamang, 18, ditemukan dalam kondisi tubuh tertutup debu. Paramedis kini telah menempatkan infus ke lengannya dan penyangga di lehernya.
Selama lima hari, Tamang terperangkap di bawah puing-puing bangunan tujuh lantai yang ambruk setelah gempa 7,9 SR mengguncang Kathamandu. Dia ditemukan para pekerja penyelamat yang menyusuri reruntuhan bangunan.
L.B. Basnet, petugas polisi di Nepal merangkak ke celah-celah reruntuhan untuk menggapai tubuh Tamang. Dia terkejut setelah tubuh yang dia sentuh itu memberikan respons.
”Dia mengucapkan terima kasih kepada saya ketika saya pertama kali mendekatinya," kata Basnet. ”Dia mengatakan kepada saya namanya, alamatnya, dan saya memberinya air. Saya meyakinkannya kita dekat dengannya,” lanjut dia.
Evakuasi Tamang juga dibantu tim penyelamat dari Amerika Serikat. ”Dia tidak terlalu jauh ke bawah, tapi bangunan telah runtuh, kata Andrew Olvera, yang memimpin tim penyelamat dari Badan Pembangunan Internasional AS, seperti dilansir Daily Mail, Kamis (30/4/2015).
Evakuasi terhadap remaja itu tidak mudah. Sebab, dia terperangkap puing-puing beton berukuran besar. ”Seluruh operasi berbahaya," kata Olvera. "Tapi itu resiko. Untuk menyelamatkan nyawa manusia, kita akan mengambil risiko apa saja.”
(mas)