Vietnam Kenang Kejahatan Perang Biadab AS
A
A
A
HO CHI MINH - Rakyat Vietnam pada Kamis (30/4/2015) mengenang 40 tahun perang Vietnam-Amerika Serikat (AS). Pemerintah Vietnam mengecam apa yang mereka sebut sebagai “kejahatan perang biadab” yang dilakukan AS empat dekade lalu.
Dalam perang itu, Vietnam mengklaim sebagai pemenang. Vietnam juga menyatakan, kemenangan perang milik komunis dan pukulan menyakitkan telah dirasakan AS.
Pada hari ini, jalan-jalan utama di Kota Ho Chi Minh selatan-- sebelumnya bernama Saigon--dipenuhi dengan bendera “palu arit”, bendera khas Partai Komunis. Di depan Istana Kemerdekaan dipamerkan tank-tank perang.
Perdana Menteri Vietnam, Nguyen Tan Dung, menegaskan perang yang pecah di Vietnam pada tahun 1975, merupakan perang yang diluncurkan AS untuk mencegah penyebaran komunisme di Asia Tenggara.
”Mereka melakukan kejahatan perang biadab yang tak terhitung jumlahnya, menyebabkan kerugian beragam dan rasa sakit untuk rakyat dan negara kita,” katanya, dalam sebuah pernyataan.
Perang itu menewaskan jutaan rakyat Vietnam, baik warga sipil maupun pejuang Vietnam. Selain itu, perang telah membuat ratusan ribu orang terluka.
Sedangkan dari pihak AS, sekitar 58 ribu tentara AS tewas. ”Kemenangan Komunis adalah salah satu dari patriotisme yang bersemangat,” kata Dung. ”
Sebuah acara seperti ini perlu untuk membantu generasi muda memahami sejarah mulia dari negara kita,” imbuh veteran perang Vietnam, Nguyen Van Hung, 75, kepada AFP, sembari memamerkan seragam militer lamanya.
Dalam perang itu, Vietnam mengklaim sebagai pemenang. Vietnam juga menyatakan, kemenangan perang milik komunis dan pukulan menyakitkan telah dirasakan AS.
Pada hari ini, jalan-jalan utama di Kota Ho Chi Minh selatan-- sebelumnya bernama Saigon--dipenuhi dengan bendera “palu arit”, bendera khas Partai Komunis. Di depan Istana Kemerdekaan dipamerkan tank-tank perang.
Perdana Menteri Vietnam, Nguyen Tan Dung, menegaskan perang yang pecah di Vietnam pada tahun 1975, merupakan perang yang diluncurkan AS untuk mencegah penyebaran komunisme di Asia Tenggara.
”Mereka melakukan kejahatan perang biadab yang tak terhitung jumlahnya, menyebabkan kerugian beragam dan rasa sakit untuk rakyat dan negara kita,” katanya, dalam sebuah pernyataan.
Perang itu menewaskan jutaan rakyat Vietnam, baik warga sipil maupun pejuang Vietnam. Selain itu, perang telah membuat ratusan ribu orang terluka.
Sedangkan dari pihak AS, sekitar 58 ribu tentara AS tewas. ”Kemenangan Komunis adalah salah satu dari patriotisme yang bersemangat,” kata Dung. ”
Sebuah acara seperti ini perlu untuk membantu generasi muda memahami sejarah mulia dari negara kita,” imbuh veteran perang Vietnam, Nguyen Van Hung, 75, kepada AFP, sembari memamerkan seragam militer lamanya.
(mas)