Terkubur 22 Jam usai Gempa, Bayi Nepal Masih Hidup
A
A
A
KATHMANDU - Seorang bayi berusia empat bulan menjadi salah satu keajaiban dalam musibah gempa dahsyat di Nepal. Bayi itu ditemukan masih hidup meski terkubur reruntuhan bangunan selama 22 jam.
Bayi laki-laki itu berhasil dievakuasi. Bayi itu ditemukan tim pencari korban gempa dari kalangan militer. Tim berkali-kali menjelajahi reruntuhan bangunan setelah mendegar suara tangisan bayi. Menurut Kathmandu Today, tim sangat berhati-hati ketika menarik bayi itu dari puing-puing bangunan.
Bayi yang diberi nama Sonit Awal tersebut kini dalam kondisi stabil. Dia merupakan salah satu warga Kathmandu yang beruntung, setelah gempa besar merenggut lebih dari 5 ribu jiwa. Sonit dievakusi dalam kondisi tubuh penuh debu.
Jumlah korban tewas dalam gempa di Nepal hingga hari ini (30/4/2015) terus bertambah. Perdana Menteri (PM) Nepal, Sushil Koirala, sebelumnya khawatir korban gempa bisa mencapai 10 ribu jiwa.
PM Koirala meminta upaya pencarian dan penyelamatan korban gempa ditingkatkan. Dia juga meminta bantuan asing untuk memasok tenda dan obat-obatan.
”Pemerintah melakukan semua yang bisa untuk penyelamatan dan bantuan ,” kata Koirala dalam sebuah wawancaranya dengan Reuters. “Ini adalah sebuah tantangan dan jam-jam yang sangat sulit bagi Nepal.”
Bayi laki-laki itu berhasil dievakuasi. Bayi itu ditemukan tim pencari korban gempa dari kalangan militer. Tim berkali-kali menjelajahi reruntuhan bangunan setelah mendegar suara tangisan bayi. Menurut Kathmandu Today, tim sangat berhati-hati ketika menarik bayi itu dari puing-puing bangunan.
Bayi yang diberi nama Sonit Awal tersebut kini dalam kondisi stabil. Dia merupakan salah satu warga Kathmandu yang beruntung, setelah gempa besar merenggut lebih dari 5 ribu jiwa. Sonit dievakusi dalam kondisi tubuh penuh debu.
Jumlah korban tewas dalam gempa di Nepal hingga hari ini (30/4/2015) terus bertambah. Perdana Menteri (PM) Nepal, Sushil Koirala, sebelumnya khawatir korban gempa bisa mencapai 10 ribu jiwa.
PM Koirala meminta upaya pencarian dan penyelamatan korban gempa ditingkatkan. Dia juga meminta bantuan asing untuk memasok tenda dan obat-obatan.
”Pemerintah melakukan semua yang bisa untuk penyelamatan dan bantuan ,” kata Koirala dalam sebuah wawancaranya dengan Reuters. “Ini adalah sebuah tantangan dan jam-jam yang sangat sulit bagi Nepal.”
(mas)