Kartunis Charlie Hebdo Tak Mau Menggambar Nabi Lagi

Kamis, 30 April 2015 - 11:08 WIB
Kartunis Charlie Hebdo...
Kartunis Charlie Hebdo Tak Mau Menggambar Nabi Lagi
A A A
PARIS - Kartunis majalah Charlie Hebdo di Prancis, Renald Luzier, mengaku tidak akan membuat gambar Nabi Muhammad lagi.

Luzier adalah pembuat kartun ilustrasi Nabi Muhammad untuk sampul depan majalah Charlie Hebdo usai teror berdarah yang menewaskan 12 orang di kantor majalah itu.

”Dia (Nabi Muhammad) tidak lagi menarik bagi saya,” kata Luz--sapaan akrab Luzier-- dalam sebuah wawancara dengan majalah Prancis, Inrockuptibles, yang diterbitkan pada hari Rabu dan dikutip Reuters, semalam.

”Saya sudah bosan itu, sama seperti saya bosan menggambar Sarkozy (mantan pemimpin Prancis). Saya tidak akan menghabiskan hidup saya dengan tertarik (menggambar) mereka,” ujarnya.

Luz bertanggung jawab atas produksi gambar sampul depan majalah Charlie Hebdo yang terbit 14 Januari 2015. Kartun ilustrasi Nabi Muhammad yang dia buat untuk sampul majalah satire itu bergambar sosok yang diklaim Nabi Muhammad sedang menanis sambil memegang tulisan ”Je suis Charlie" (Saya Charlie). Tulisan itu tepat di bawah judul utama majalah “Tout est pardonné”(Semua diampuni).

Luz nyaris terperangkap dalam serangan berdarah oleh dua pria bersenjata di kantor majalah itu. Beruntung, dia terlambat 30 menit untuk menuju kantornya. Dia ketiduran ketika kantor majalah Cahrlie Hebdo diserang dan menewaskan 12 orang.

”Para ‘teroris’ tidak menang," kata Luz yang menyebut para penyerang itu sebagai teroris. ”Mereka akan menang jika seluruh rakyat Perancis terus takut,” katanya lagi, sembari menuduh kelompok sayap kanan Front Nasional berusaha untuk membangkitkan ketakutan akibat serangan itu.

Kartun ilustrasi yang dia buat untuk sampul majalah Charlie Hebdo berhasil meraup keuntungan besar. Pengelola majalah itu meruap US$8,9 juta untuk penjualan majalah bergambar kartun Nabi Muhammad. Majalah itu bahkan cetak ulang hingga lima juta kopi dan terbit dalam 16 bahasa.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4715 seconds (0.1#10.140)