Rahasia Hidup Sultan Brunei, Seks dan Hukum Syariah

Senin, 27 April 2015 - 16:35 WIB
Rahasia Hidup Sultan...
Rahasia Hidup Sultan Brunei, Seks dan Hukum Syariah
A A A
SYDNEY - Program “60 Minutes” stasiun televisi CBS di Amerika Serikat (AS) mengulas kehidupan rahasia Sultan Brunei, Hassanal Bolkiah dan keluarganya. Ulasan itu seputar kehidupan rahasia Sultan Brunei soal skandal seks dan penerapan hukum syariah yang tidak berlaku bagi Sultan dan keluarganya.

Sultan Hassanal Bolkiah adalah sosok Sultan dengan kekayaan sekitar US$ 19,5 miliar atau sekitar Rp253,1 triliun. Dia tinggal di istana dengan 1700 kamar tidur, memanjakan diri dengan kemewahan gaya Barat dan memiliki reputasi sebagai penikmat wanita-wanita cantik.

Dalam cerita di program “60 Minutes” itu, penonton televisi diperlihatkan bagaimana Sultan Brunei menjalani kehidupan sebagai Muslim yang sangat mewah tapi agak moderat.

Tapi tahun lalu Sultan Brunei telah mempekenalkan Hukum Syariah, di mana seorang pencuri akan dipotong tangannya dan para pezina serta kaum homoseksual akan dirajam sampai meninggal. Hukum itu berlaku untuk semua orang yang tinggal di Brunei, kecuali untuk Sultan dan keluarga kerajaan.

Hukum syariah diadopsi di Brunei dan diterapkan secara bertahap. Alison Langdon dari “60 Minutes” melakukan penyamaran saat memasuki Brunei. Dia menyamar untuk untuk melihat bagaimana rezim Brunei aturan ketat terhadap warganya. Langdon juga bertemu dengan seorang wanita yang pernah menjadi bagian dari “harem” Sultan Brunei. Wanita itu mengungkapkan kemunafikan dari keadaan di Brunei yang sekarang.

”Kami sudah berusaha selama enam bulan untuk mendapatkan akses dan izin untuk mengunjungi Brunei guna berbicara dengan Sultan dan ditolak, sehingga pada akhirnya kami memutuskan untuk pergi sebagai turis,” kata Langdon kepada media Australia,news.com.au, menjelang tayangan program televisi di AS itu.

Langdon menjelaskan Apa yang mereka temukan di negara kecil di Asia ini. Menurutnya, di negara indah itu warganya ditekan untuk jangan pernah mengkritik keluarga kerajaan, terutama karena itu dianggap kejahatan, dan tampaknya tidak menyadari pesta pora Sultan dan saudaranya yang dikenal playboy, Pangeran Jefri Bolkiah.

Dua bersaudara itu dikenal memiliki reputasi untuk terlibat dalam kehidupan wanita-wanita cantik. Vanity Fair pada 2011 menjuluki mereka sebagai "sahabat konstan dalam hedonisme" untuk gaya hidup mewah mereka. Mereka disebut cenderung mengumpulkan perempuan seperti layaknya anak-anak mengumpulkan mainan.

Pangeran Jefri yang kerap berada di luar negeri, diduga menyedot US$15 miliar dari kas negara. Menurut Jillian Lauren, wanita Amerika yang berbicara kepada “60 Minutes”, sekitar setahun dia tinggal bersama Pangeran Jefri dan menjadi “harem” Sultan. Menurutnya, dua bersaudara itu memanjakan diri dan mereka tidak peduli berapa umur gadis-gadis yang dikumpulkan.

”Dia (Lauren) berada di sana menjadi ‘harem’ ketika dia berusia 18 tahun dan ketika dia berada di sana ada antara 30 sampai 40 gadis-gadis lain, beberapa di antaranya yang paling muda berusia 15 tahun,” kata Langdon.

”Dia menghabiskan satu tahun di sana. Dia menerima hadiah ratusan ribu dolar, jewerlly dan pakaian. Dia mendapat perlakuan sangat baik, karena dia dapat perhatian adik Sultan, Pangeran Jefri,” lanjut Langdon, yang dilansir Senin (27/4/2015).

”Dia adalah mainannya. Mereka berhubungan badan ratusan kali, dan kemudian Pangeran Jefri memberikanya sebagai hadiah kepada Sultan,” ujar Langdon, mengutip pengakuan Lauren.

Langdon mengatakan krunya menghabiskan lima hari di Brunei dan diam-diam merekam kehidupan di sana. Dia mencoba untuk mencari tahu, apakah orang merasa marah terhadap perubahan baru di Brunei. Tapi bukannya menemukan, warga tampaknya apatis terhadap penerapan hukum syariah.

Brunei memiliki populasi lebih dari 415 ribu jiwa, dan masuk peringkat negara kelima terkaya di dunia versi Forbes. Kekayaan itu disumbang dari cadangan minyak dan gas yang besar.

Warga Brunei menikmati kesehatan dan pendidikan gratis. Kebanyakan dari mereka bekerja di sektor publik dan tidak satupun dari mereka mengkritik keluarga kerajaan, karena itu tidak diperbolehkan. Ketika kru “60 Minutes” pergi ke Brunei, mereka merasa sulit untuk menemukan orang yang bersedia berbicara tentang penerapan hukum syariah atau keluarga kerajaan Brunei.

”Ini adalah tempat yang benar-benar aneh, Brunei,” kata Langdon. "Tidak ada yang punya ide tentang apa yang telah dilakukan sultan dan saudaranya.Mereka tidak tahu tentang perempuan, seks dan alkohol,” lanjut Langdon.

Laporan tentang kehidupan rahasia Sultan Brunei dan keluarganya sejatinya sudah banyak yang muncul. Namun, baik Sultan maupun pihak kerajaan tidak pernah bersedia menanggapi semua laporan media.

Kerajaan pernah sekali berbicara kepada media, soal penerapan hukum syariah yang dilakukan secara bertahap pada tahun lalu. Setelah itu, kerajaan nyaris bungkam termasuk ketika menggelar pesta pernikahan putra Sultan Hassanal Bolkiah yang dipenuhi hiasan emas beberapa waktu lalu.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1261 seconds (0.1#10.140)