Korban Jiwa Gempa Dahsyat Nepal Lampaui 2.200 Orang
A
A
A
KATHMANDU - Gempa dahsyat 7,9 Skala Richter (SR) yang mengguncang Nepal pada Sabtu pekan lalu dan diperparah dengan gempa susulan telah memakan banyak korban tewas. Sampai Senin (27/4/2015), korban tewas akibat musibah besar di Nepal itu sudah melampaui 2.200 jiwa.
Gempa juga memicu longsoran salju di Gunung Everest yang menewaskan banyak orang. Warga di Ibu Kota Kathmandu ketakutan. Banyak dari mereka dipaksa untuk berkemah di ibu kota setelah gempa susulan 6,7 SR meluluhlantakkan banyak bangunan dan rumah-rumah warga.
Ini adalah gempa terburuk dalam 80 tahun terakhir di Nepal. Rumah sakit kewalahan manampung pasien korban gempa. Banyak pasien terpaksa dirawat ditenda-tenda darurat. Bahkan, para staf ikut melarikan diri dari bangunan karena takut ambruk.
”Listrik telah padam. Rumah sakit ramai dan kehabisan ruang untuk menyimpan mayat,” kata Kepala Eksekutif Oxfam Australia, Helen Szoke, kepada AFP. Sementara itu, para pendaki melaporkan bahwa, gempa susulan menyebabkan longsoran saljut di Gunung Everest dalam skala besar.
Helikopter telah dikerahkan untuk menyelamatkan orang-orang yang terluka tertimpa longsoran salju saat berada di base camp. Data sampai saat ini tercatat 18 orang meninggal tertimpa longsoran salju.
Juru bicara Kepolisian Nasional Nepal, Kamal Singh Bam mengatakan, jumlah korban tewas terkini belum diketahui, namun dipastikan melebihi 2 ribu jiwa. Sedangkan korban luka telah mencapai 4.629 orang.
Gempa juga memicu longsoran salju di Gunung Everest yang menewaskan banyak orang. Warga di Ibu Kota Kathmandu ketakutan. Banyak dari mereka dipaksa untuk berkemah di ibu kota setelah gempa susulan 6,7 SR meluluhlantakkan banyak bangunan dan rumah-rumah warga.
Ini adalah gempa terburuk dalam 80 tahun terakhir di Nepal. Rumah sakit kewalahan manampung pasien korban gempa. Banyak pasien terpaksa dirawat ditenda-tenda darurat. Bahkan, para staf ikut melarikan diri dari bangunan karena takut ambruk.
”Listrik telah padam. Rumah sakit ramai dan kehabisan ruang untuk menyimpan mayat,” kata Kepala Eksekutif Oxfam Australia, Helen Szoke, kepada AFP. Sementara itu, para pendaki melaporkan bahwa, gempa susulan menyebabkan longsoran saljut di Gunung Everest dalam skala besar.
Helikopter telah dikerahkan untuk menyelamatkan orang-orang yang terluka tertimpa longsoran salju saat berada di base camp. Data sampai saat ini tercatat 18 orang meninggal tertimpa longsoran salju.
Juru bicara Kepolisian Nasional Nepal, Kamal Singh Bam mengatakan, jumlah korban tewas terkini belum diketahui, namun dipastikan melebihi 2 ribu jiwa. Sedangkan korban luka telah mencapai 4.629 orang.
(mas)