Takut Renggut Perawan, Sekolah di Australia Larang Siswi Berkompetisi
A
A
A
MELBOURNE - Sebuah sekolah tinggi Islam di Australia sedang diselidiki setelah muncul laporan sekolah itu melarang para siswi ikut dalam sebuah kompetisi, semacam lari. Alasannya, sekolah khawatir kompetisi itu bisa merenggut keperawanan para siswi.
Laporan itu muncul dari mantan guru di sebuah sekolah bernama Al-Taqwa College di Melbourne. Menteri Pendidikan negara bagian Victoria, James Merlino, mengatakan jika benar laporan dari manta guru itu benar, maka kebijakan sekolah itu sangat memprihatinkan.
”Saya telah meminta Otoritas Pendaftaran dan Kualifikasi Sekolah Victoria untuk menyelidiki regulasi di sekolah itu,” katanya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir The Age, Kamis (23/4/2015).
Mantan guru sekolah itu sebelumnya menulis pesan kepada menteri tersebut pekan ini. Pesan itu berupa tuduhan,”Bahwa, kepala sekolah (Omar Hallak) memegang keyakinan jika, perempuan berjalan secara berlebihan, mereka mungkin kehilangan keperawanan mereka,” tulis media Australia itu mengutip klaim mantan guru tersebut.
”Kepala sekolah percaya bahwa ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa jika anak perempuan melukai diri sendiri, seperti mengistirahatkan kaki mereka saat bermain sepak bola, itu bisa membuat mereka tidak subur,” lanjut klaim mantan guru itu dalam sebuah surat.
Media Australia itu menerbitkan surat klaim mantan guru tersebut, yang diduga ditulis oleh tim lintas perguruan tinggi di negara bagian tersebut yang menentang kebijakan Hallak. “Hanya karena kita adalah anak perempuan, tidak berarti kita tidak dapat berpartisipasi dalam menjalankan kegiatan,” lanjut surat itu.”Keputusan itu benar-benar menyinggung semua gadis yang akan berpartisipasi.”
Pihak sekolah tinggi itu belum merespons laporan tersebut. Kepala sekolah tersebut beberapa waktu lalu pernah menyebut kelompok Islamic of State Iraq and Syria (ISIS) adalah rencana Israel dan Amerika Serikat (AS) untuk menguasai minyak Timur Tengah. ”Mereka dilatih dan dilengkapi oleh mereka, (di mana) bukti semua peralatan baru dan mengkilap,” kata Hallak. ”Kami tidak percaya Muslim menciptakan ISIS.”
Laporan itu muncul dari mantan guru di sebuah sekolah bernama Al-Taqwa College di Melbourne. Menteri Pendidikan negara bagian Victoria, James Merlino, mengatakan jika benar laporan dari manta guru itu benar, maka kebijakan sekolah itu sangat memprihatinkan.
”Saya telah meminta Otoritas Pendaftaran dan Kualifikasi Sekolah Victoria untuk menyelidiki regulasi di sekolah itu,” katanya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir The Age, Kamis (23/4/2015).
Mantan guru sekolah itu sebelumnya menulis pesan kepada menteri tersebut pekan ini. Pesan itu berupa tuduhan,”Bahwa, kepala sekolah (Omar Hallak) memegang keyakinan jika, perempuan berjalan secara berlebihan, mereka mungkin kehilangan keperawanan mereka,” tulis media Australia itu mengutip klaim mantan guru tersebut.
”Kepala sekolah percaya bahwa ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa jika anak perempuan melukai diri sendiri, seperti mengistirahatkan kaki mereka saat bermain sepak bola, itu bisa membuat mereka tidak subur,” lanjut klaim mantan guru itu dalam sebuah surat.
Media Australia itu menerbitkan surat klaim mantan guru tersebut, yang diduga ditulis oleh tim lintas perguruan tinggi di negara bagian tersebut yang menentang kebijakan Hallak. “Hanya karena kita adalah anak perempuan, tidak berarti kita tidak dapat berpartisipasi dalam menjalankan kegiatan,” lanjut surat itu.”Keputusan itu benar-benar menyinggung semua gadis yang akan berpartisipasi.”
Pihak sekolah tinggi itu belum merespons laporan tersebut. Kepala sekolah tersebut beberapa waktu lalu pernah menyebut kelompok Islamic of State Iraq and Syria (ISIS) adalah rencana Israel dan Amerika Serikat (AS) untuk menguasai minyak Timur Tengah. ”Mereka dilatih dan dilengkapi oleh mereka, (di mana) bukti semua peralatan baru dan mengkilap,” kata Hallak. ”Kami tidak percaya Muslim menciptakan ISIS.”
(mas)