Presiden Sudan Mendadak Batal ke KAA Indonesia
Presiden Sudan Mendadak Batal ke KAA Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Presiden Sudan, Omar Hassan al-Bashir, pada menit-menit akhir mendadak membatalkan perjalananannya ke Indonesia untuk menghadiri Konferensi Asia-Afrika (KAA). Rencana kehadiran Presiden Bashir ke KAA telah diprotes kalangan kelompok HAM yang menginginkan agar dia ditangkap.
Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) telah mengeluarkan penangkapan terhadap Presiden Bashir pada tahun 2009 atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan yang melibatkan dirinya saat konflik di Darfur pecah. Namun, Indonesia sendiri bukan negara anggota ICC.
”Karena dia sibuk memantau opersi pasca-Pemilu, para pemimpinan negara itu melihat bahwa hal yang terbaik untuk Presiden Omar al-Bashir adalah untuk tetap tinggal di negeri ini,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Sudan, Ali al-Sadiq.
Sebagai gantinya, Menteri Luar Negeri Sudan akan menghadiri KAA di Indonesia. Sedangkan pihak penyelenggara KAA, memastikan Presiden Sudan tidak bisa hadir. Namun, tidak dijelaskan alasan mengapa dia tidak bisa menghadiri KAA.
Sementara itu, kelompok-kelompok HAM, seperti dikutip Reuters, Selasa (21/4/2015) menyambut pembatalan perjalanan Presiden Bashir ke KAA di Indonesia. ”Perkembangan ini memperkuat status Bashir sebagai buronan internasional dengan pilihan perjalanan yang terbatas,” kata Elise Keppler, Direktur Program Keadilan Internasional Human Rights Watch.
Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) telah mengeluarkan penangkapan terhadap Presiden Bashir pada tahun 2009 atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan yang melibatkan dirinya saat konflik di Darfur pecah. Namun, Indonesia sendiri bukan negara anggota ICC.
”Karena dia sibuk memantau opersi pasca-Pemilu, para pemimpinan negara itu melihat bahwa hal yang terbaik untuk Presiden Omar al-Bashir adalah untuk tetap tinggal di negeri ini,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Sudan, Ali al-Sadiq.
Sebagai gantinya, Menteri Luar Negeri Sudan akan menghadiri KAA di Indonesia. Sedangkan pihak penyelenggara KAA, memastikan Presiden Sudan tidak bisa hadir. Namun, tidak dijelaskan alasan mengapa dia tidak bisa menghadiri KAA.
Sementara itu, kelompok-kelompok HAM, seperti dikutip Reuters, Selasa (21/4/2015) menyambut pembatalan perjalanan Presiden Bashir ke KAA di Indonesia. ”Perkembangan ini memperkuat status Bashir sebagai buronan internasional dengan pilihan perjalanan yang terbatas,” kata Elise Keppler, Direktur Program Keadilan Internasional Human Rights Watch.
(mas)
Explore More