KBRI Yaman Dibom, Bukti Militer Bukan Solusi
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia menyatakan serangan bom yang menghantam Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Sanaa, Yaman, menjadi bukti bahwa cara militer bukan solusi untuk masalah di negera itu.
Dalam rilis Kemlu yang diterima Sindonews, Senin (20/4/2015), Pemerintah Indonesia kembali mendesak agar semua pihak yang bertikai di Yaman menahan diri. (Baca juga: Tiga WNI Luka, RI Kecam Keras Pemboman di KBRI Yaman)
"Pemerintah Indonesia menegaskan bahwa pemboman ini merupakan bukti bahwa penyelesaian masalah melalui kekerasan hanya mengakibatkan korban warga yang tidak bersalah. Indonesia menekankan kembali bahwa penyelesaian secara damai melalui diplomasi dan perundingan merupakan jalan terbaik," bunyi keterangan tertulis Kemlu.
"Pemerintah Indonesia mendesak agar semua pihak segera menghentikan aksi kekerasan. Indonesia juga meminta agar jeda kemanusian segera diterapkan sehingga warga sipil termasuk warga negara asing dapat segera keluar dari Yaman serta bantuan kemanusiaan dapat masuk ke negara itu," lanjut keterangan tertulis Kemlu.
Dalam serangan bom yang menghantam KBRI di Sanaa, tiga WNI di mana dua di antaranya terluka.
Dalam rilis Kemlu yang diterima Sindonews, Senin (20/4/2015), Pemerintah Indonesia kembali mendesak agar semua pihak yang bertikai di Yaman menahan diri. (Baca juga: Tiga WNI Luka, RI Kecam Keras Pemboman di KBRI Yaman)
"Pemerintah Indonesia menegaskan bahwa pemboman ini merupakan bukti bahwa penyelesaian masalah melalui kekerasan hanya mengakibatkan korban warga yang tidak bersalah. Indonesia menekankan kembali bahwa penyelesaian secara damai melalui diplomasi dan perundingan merupakan jalan terbaik," bunyi keterangan tertulis Kemlu.
"Pemerintah Indonesia mendesak agar semua pihak segera menghentikan aksi kekerasan. Indonesia juga meminta agar jeda kemanusian segera diterapkan sehingga warga sipil termasuk warga negara asing dapat segera keluar dari Yaman serta bantuan kemanusiaan dapat masuk ke negara itu," lanjut keterangan tertulis Kemlu.
Dalam serangan bom yang menghantam KBRI di Sanaa, tiga WNI di mana dua di antaranya terluka.
(mas)