Rusia Tak Ingin Perang Yaman Jadi Perang Iran dan Arab

Selasa, 31 Maret 2015 - 16:02 WIB
Rusia Tak Ingin Perang Yaman Jadi Perang Iran dan Arab
Rusia Tak Ingin Perang Yaman Jadi Perang Iran dan Arab
A A A
MOSKOW - Rusia tidak ingin perang yang berlangsung di Yaman nantinya berubah menjadi perang terbuka antara negara-negara Arab dan Iran. Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, Selasa (31/3/2015).

”Ini seharusnya tidak diperbolehkan memburuk menjadi kebuntuan antara Sunni dan Syiah,” kata Lavrov. Rusia sejak awal sudah menentang agresi asing ke Yaman meski berdalih memerangi milisi oposisi Houthi. Tapi, penentangan Rusia itu justru dicibir Arab Saudi. (Baca: Agresi di Yaman Ditentang Rusia, Saudi Sebut Putin Munafik)

”Kami telah memperingatkan tentang ancaman serius dari perpecahan di internal Islam sejak awal musim semi Arab. Kita tidak mendengar dengan baik, atau mungkin kita mendengarnya, tapi mereka hanya memilih untuk tidak mengambil (pendapat) ini menjadi pertimbangan,” ujar Lavrov.

“Kita tidak bisa memungkinkan situasi ini berubah menjadi upaya untuk melepaskan konflik terbuka antara orang-orang Arab dan Iran,” imbuh Menlu Lavrov, seperti dilansir Itar-Tass. Dia kembali menegaskan, bahwa penggunaan kekuatan militer di Yaman harus dihentikan.

”Kami sangat prihatin dengan perkembangan di Yaman. Situasi tidak harus keluar dari kontrol,” ucapnya. Dia menyerukan dilakukannya perundingan di wilayah yang netral untuk menyelesaikan konflik politik di Yaman. (Baca juga: Saudi Bantah Yaman Jadi Medan Perang Proxy dengan Iran)

”Kelompok 'Ansar Allah' harus menghentikan kegiatan militer di selatan Yaman. Koalisi (Teluk) harus berhenti memberikan serangan udara di wilayah Yaman. Kedua belah pihak, baik Presiden (Abed Rabbo Mansour) Hadi maupun Houthi harus memulai perundingan kembali,” pinta Lavrov.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6487 seconds (0.1#10.140)