Mantan Pacar Sebut Co-Pilot Germanwings Idap Gangguan Kejiwaan
A
A
A
BERLIN - Maria, seorang wanita yang mengaku sebagai mantan kekasih co-pilot pesawat Germansings Andreas Lubitz mengatakan, bahwa mantan kekasihnya itu sejatinya adalah pasien ganggung jiwa. Dia dalam beberapa tahun terakhir ini tengah menjalani perawatan dengan seorang psikiater.
Dalam wawancara dengan surat kabar Jerman Bild, Maria mengatakan, Lubitz memiliki keinginan yang sangat besar untuk menjadi pilot di Lufthansa. Inilah, yang menurut Maria membuat Lubitz tertekan, ditambah dengan masalah kesehatan yang dia miliki.
"Dia tidak pernah berbicara banyak tentang penyakitnya, yang saya tahu dia dalam perawatan psikiatris," ucap Maria dalam wawancara tersebut, seperti dilansir Reuters pada Sabtu (28/3/2015).
Sebelumnya diberitakan, Co-pilot Germanwings itu pernah mengatakan kepadanya, bahwa dia ingin beraksi spektakuler dan tak terlupakan. Ucapan itu, lanjut Maria diutarakan Lubitz sekitar satu tahun yang lalu.
“Suatu hari saya akan melakukan sesuatu yang akan mengubah seluruh sistem, dan kemudian semua akan tahu nama saya dan mengingatnya," kata Maria menirukan omongan Lubitz. "Saya tidak pernah tahu apa maksudnya, tapi sekarang itu masuk akal,” ucapnya.
Dalam wawancara dengan surat kabar Jerman Bild, Maria mengatakan, Lubitz memiliki keinginan yang sangat besar untuk menjadi pilot di Lufthansa. Inilah, yang menurut Maria membuat Lubitz tertekan, ditambah dengan masalah kesehatan yang dia miliki.
"Dia tidak pernah berbicara banyak tentang penyakitnya, yang saya tahu dia dalam perawatan psikiatris," ucap Maria dalam wawancara tersebut, seperti dilansir Reuters pada Sabtu (28/3/2015).
Sebelumnya diberitakan, Co-pilot Germanwings itu pernah mengatakan kepadanya, bahwa dia ingin beraksi spektakuler dan tak terlupakan. Ucapan itu, lanjut Maria diutarakan Lubitz sekitar satu tahun yang lalu.
“Suatu hari saya akan melakukan sesuatu yang akan mengubah seluruh sistem, dan kemudian semua akan tahu nama saya dan mengingatnya," kata Maria menirukan omongan Lubitz. "Saya tidak pernah tahu apa maksudnya, tapi sekarang itu masuk akal,” ucapnya.
(esn)