Sekilas Antara Soeharto dan Lee Kuan Yew
A
A
A
SINGAPURA - Bapak Bangsa Singapura, Lee Kuan Yew, meninggal dini hari tadi (23/3/2015). Selama berkuasa, Lee memiliki kedekatan dengan Indonesia, termasuk presiden kedua Indonesia, Soeharto.
Jika Lee dijuluki Bapak Bangsa Singapura, Soeharto juga mendapat julukan Bapak Pembangunan Indonesia. Kedua tokoh ini sama-sama pernah berkuasa dalam waktu yang lama. (Baca: Lee Kuan Yew Meninggal Dunia)
Karir politik Lee Kuan Yew dimulai sekitar tahun 1954. Kala itu, Lee bersama sekelompok temannya yang pernah mengenyam pendidikan di Inggris membentuk Partai Aksi Rakyat (PAP).Melalui partai itulah, Lee mendorong berdirinya pemerintahan Singapura yang berdaulat, sehingga kolonialisme Inggris dapat berakhir.
Lima tahun kemudian, pada 1959, Lee terpilih sebagai Perdana Menteri (PM) pertama Singapura. Dia menggantikan mantan Kepala Menteri Singapura, David Saul Marshall. Lee selama tujuh kali berturut-turut terpilih menjadi PM Singapura, sampai akhirnya pada 1990 dia mengundurkan diri. (Baca juga: Ucapan Lee Kuan Yew Pernah Buat SBY Terkejut)
Sedangkan kekuasaan Soeharto diraih ketika Indonesia mengalami krisis politik, di mana persoalan Partai Komunis Indonesia (PKI) membuat presiden pertama Indonesia, Soekarno jadi tersudut. Meski sejarah ini masih kontroversial, namun fakta bahwa Soeharto berkuasa setelah kekuasaan Soekarno jatuh.
Catatan lain, antara Soeharto dan Lee Kuan Yew, adalah soal kondisi di akhir kekuasaan mereka. Soeharto mengundurkan diri tahun 1998, ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi. Indonesia selanjutnya mengalami masa-masa sulit.
Sedangkan Lee, mengakhiri kekuasaannya dengan mewariskan Singapura yang maju dan modern. Lee mengundurkan diri tahun 1990 bukan karena krisis politik, tapi semata-mata ingin mewariskan Singapura yang sudah maju ke generasi selanjutnya.
Terlepas dari persamaan dan perbedaan antara Soeharto dan Lee Kuan Yew, kedua tokoh ini dikenal berahabat baik. Mereka dikenal sebagai tokoh pembendung ideologi komunis di wilayah Asia. Pada 2008, Lee bahkan pernah menjenguk Soeharto yang kala itu jatuh sakit.
Jika Lee dijuluki Bapak Bangsa Singapura, Soeharto juga mendapat julukan Bapak Pembangunan Indonesia. Kedua tokoh ini sama-sama pernah berkuasa dalam waktu yang lama. (Baca: Lee Kuan Yew Meninggal Dunia)
Karir politik Lee Kuan Yew dimulai sekitar tahun 1954. Kala itu, Lee bersama sekelompok temannya yang pernah mengenyam pendidikan di Inggris membentuk Partai Aksi Rakyat (PAP).Melalui partai itulah, Lee mendorong berdirinya pemerintahan Singapura yang berdaulat, sehingga kolonialisme Inggris dapat berakhir.
Lima tahun kemudian, pada 1959, Lee terpilih sebagai Perdana Menteri (PM) pertama Singapura. Dia menggantikan mantan Kepala Menteri Singapura, David Saul Marshall. Lee selama tujuh kali berturut-turut terpilih menjadi PM Singapura, sampai akhirnya pada 1990 dia mengundurkan diri. (Baca juga: Ucapan Lee Kuan Yew Pernah Buat SBY Terkejut)
Sedangkan kekuasaan Soeharto diraih ketika Indonesia mengalami krisis politik, di mana persoalan Partai Komunis Indonesia (PKI) membuat presiden pertama Indonesia, Soekarno jadi tersudut. Meski sejarah ini masih kontroversial, namun fakta bahwa Soeharto berkuasa setelah kekuasaan Soekarno jatuh.
Catatan lain, antara Soeharto dan Lee Kuan Yew, adalah soal kondisi di akhir kekuasaan mereka. Soeharto mengundurkan diri tahun 1998, ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi. Indonesia selanjutnya mengalami masa-masa sulit.
Sedangkan Lee, mengakhiri kekuasaannya dengan mewariskan Singapura yang maju dan modern. Lee mengundurkan diri tahun 1990 bukan karena krisis politik, tapi semata-mata ingin mewariskan Singapura yang sudah maju ke generasi selanjutnya.
Terlepas dari persamaan dan perbedaan antara Soeharto dan Lee Kuan Yew, kedua tokoh ini dikenal berahabat baik. Mereka dikenal sebagai tokoh pembendung ideologi komunis di wilayah Asia. Pada 2008, Lee bahkan pernah menjenguk Soeharto yang kala itu jatuh sakit.
(mas)