Yaman Kian Tak Kondusif, AS Tarik Pasukan
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) dilaporkan menarik semua pasukan khusus mereka yang berada di Sanaa, Yaman. Penarikan ini dilakukan paska serangan bom terhadap masjid di kota itu, kemarin.
Penarikan ini merupakan penarikan mundur tahap terakhir yang dilakukan oleh AS. "Kami akan mengevakuasi 100 anggota pasukan khusus di Yaman karena kondisi keamanan yang semakin memburuk. Mereka adalah sisa-sisa pasukan yang kami tempatkan di negara tersebut," ucap seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS dalam kondisi anonim.
Seperti dilansir Al Arabiya pada Minggu (22/3/2015), serangan yang menghantam masjid yang kerap digunakan pemberontak Houti tersebut setidaknya menewaskan 132 orang, dan melukai lebih dari 300 orang. ISIS cabang Yaman mengklaim berada di balik serangan bom bunuh diri tersebut.
Sementara itu, Dewan Keamanan PBB dikabarkan akan melakukan pertemuan untuk membahas kondisi terbaru di Yaman. Pertemuan ini merupakan permintaan dari Presiden Yaman Abd Rabbu Mansour Hadi, yang menyebut bahwa saat ini dunia internasional perlu melakukan intervensi lebih lanjut di negaranya.
Kondisi Yaman sendiri terus memburuk paska pemberontak Houti melakukan kudeta terhadap Hadi. Pemimpin Yaman itu terpaksa harus mengungsi dari Sanaa, dan lari ke Aden, dimana di wilayah itu dia kembali mengumpulkan kekuatan untuk melakukan serangan balik terhadap Houti.
Penarikan ini merupakan penarikan mundur tahap terakhir yang dilakukan oleh AS. "Kami akan mengevakuasi 100 anggota pasukan khusus di Yaman karena kondisi keamanan yang semakin memburuk. Mereka adalah sisa-sisa pasukan yang kami tempatkan di negara tersebut," ucap seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS dalam kondisi anonim.
Seperti dilansir Al Arabiya pada Minggu (22/3/2015), serangan yang menghantam masjid yang kerap digunakan pemberontak Houti tersebut setidaknya menewaskan 132 orang, dan melukai lebih dari 300 orang. ISIS cabang Yaman mengklaim berada di balik serangan bom bunuh diri tersebut.
Sementara itu, Dewan Keamanan PBB dikabarkan akan melakukan pertemuan untuk membahas kondisi terbaru di Yaman. Pertemuan ini merupakan permintaan dari Presiden Yaman Abd Rabbu Mansour Hadi, yang menyebut bahwa saat ini dunia internasional perlu melakukan intervensi lebih lanjut di negaranya.
Kondisi Yaman sendiri terus memburuk paska pemberontak Houti melakukan kudeta terhadap Hadi. Pemimpin Yaman itu terpaksa harus mengungsi dari Sanaa, dan lari ke Aden, dimana di wilayah itu dia kembali mengumpulkan kekuatan untuk melakukan serangan balik terhadap Houti.
(esn)