Empat Hakim Inggris Nonton Film Syur, Tiga Dipecat
A
A
A
LONDON - Empat hakim di Inggris diduga menonton film dewasa di kantor pengadilan. Tiga dari empat hakim penonton film syur itu dipecat, sedangkan seorang hakim lainnya mengundurkan diri.
Para hakim itu diduga menonton film dewasa dari komputer kantor tempat mereka bekerja. Tiga hakim yang dipecat antara lain Timothy Bowles, Warren Grant dan Peter Bullock. Sedangkan hakim yang mengundurkan diri adalah Andrew Maw.
“Tiga hakim, Timothy Bowles, Warren Hibah, dan Peter Bullock telah diberhentikan dari kantor pengadilan menyusul penyelidikan soal tuduhan bahwa mereka melihat materi pornografi di kantor pengadilan dengan peralatan IT kantor,” bunyi pernyataan Kantor Investigasi Komisi Yudisial Inggris.
“Ketua Mahkamah Agung merasa lega bahwa materi itu tidak termasuk gambar anak-anak atau konten ilegal lainnya, tetapi ini adalah penyalahgunaan yang tidak bisa dibenarkan,” lanjut pernyataan itu.
Kenneth Toft, yang menjabat sebagai hakim di London, mengatakan bahwa penggunaan peralatan IT resmi untuk melihat materi pornografi adalah tindakan buang-buang waktu dan uang publik. “Pengadilan adalah suatu kantor terhormat yang tidak boleh disalahgunakan,” ujarnya.
”Para hakim yang telah dipecat telah menyalahgunakan, karena mereka dibayar (dari uang publik) dengan membuang-buang (uang dan waktu) untuk materi pornografi ketimbang membuat keputusan-keputusan pengadilan,” kritik Toft, seperti dikutip Mirror, semalam (17/3/2015).
Para hakim itu diduga menonton film dewasa dari komputer kantor tempat mereka bekerja. Tiga hakim yang dipecat antara lain Timothy Bowles, Warren Grant dan Peter Bullock. Sedangkan hakim yang mengundurkan diri adalah Andrew Maw.
“Tiga hakim, Timothy Bowles, Warren Hibah, dan Peter Bullock telah diberhentikan dari kantor pengadilan menyusul penyelidikan soal tuduhan bahwa mereka melihat materi pornografi di kantor pengadilan dengan peralatan IT kantor,” bunyi pernyataan Kantor Investigasi Komisi Yudisial Inggris.
“Ketua Mahkamah Agung merasa lega bahwa materi itu tidak termasuk gambar anak-anak atau konten ilegal lainnya, tetapi ini adalah penyalahgunaan yang tidak bisa dibenarkan,” lanjut pernyataan itu.
Kenneth Toft, yang menjabat sebagai hakim di London, mengatakan bahwa penggunaan peralatan IT resmi untuk melihat materi pornografi adalah tindakan buang-buang waktu dan uang publik. “Pengadilan adalah suatu kantor terhormat yang tidak boleh disalahgunakan,” ujarnya.
”Para hakim yang telah dipecat telah menyalahgunakan, karena mereka dibayar (dari uang publik) dengan membuang-buang (uang dan waktu) untuk materi pornografi ketimbang membuat keputusan-keputusan pengadilan,” kritik Toft, seperti dikutip Mirror, semalam (17/3/2015).
(mas)