Ikuti Jerman, Inggris Tolak Undangan Rusia
A
A
A
LONDON - Pemerintah Inggris menyatakan, mereka akan menolak undangan pemerintah Rusia untuk menghadiri peringatan 70 tahun berakhirnya Perang Dunia II di Moskow. Sama seperti Jerman, Inggris menyebut waktunya tidak tepat bagi Perdana Menteri mereka, David Cameron untuk terbang ke Moksow.
"Kami masih mempertimbangkan apakah kami akan menghadiri peringatakan itu atau tidak, mengingat saat ini belum titik temu dalam pembicaraan dengan Rusia (terkait Ukraina), keprihatinan kami atas apa yang mereka lakukan di sana (Ukraina)," ucap juru bicara Cameron dalam sebuah pernyataan.
"Jadi, saya tidak berpikir bahwa kami akan memasukan acara peringatan tersebut ke dalam agenda Perdana Menteri Kami," imbuh juru bicara itu, seperti dilansir Reuters pada Kamis (12/3/2015).
Juru bicara itu mengatakan, selain karena konflik di Ukraina, ada alasan lain yang mendasari mengapa pemimpin Inggris itu tidak akan datang ke Moskow. Menurutnya, acara itu terlalu dekat dengan pemilihan umum yang akan digelar di Negeri Tiga Singa itu.
"Peringatan berakhirnya Perang Dunia II di Moskow, hanya berlangsung dua hari setelah kami mengadakan pemilu. Sehingga, walaupun hubungan kami sedang baik-baiknya, Perdana Menteri tetap tidak akan sempat mengahiri acara itu," juru bicara itu menambahkan.
"Kami masih mempertimbangkan apakah kami akan menghadiri peringatakan itu atau tidak, mengingat saat ini belum titik temu dalam pembicaraan dengan Rusia (terkait Ukraina), keprihatinan kami atas apa yang mereka lakukan di sana (Ukraina)," ucap juru bicara Cameron dalam sebuah pernyataan.
"Jadi, saya tidak berpikir bahwa kami akan memasukan acara peringatan tersebut ke dalam agenda Perdana Menteri Kami," imbuh juru bicara itu, seperti dilansir Reuters pada Kamis (12/3/2015).
Juru bicara itu mengatakan, selain karena konflik di Ukraina, ada alasan lain yang mendasari mengapa pemimpin Inggris itu tidak akan datang ke Moskow. Menurutnya, acara itu terlalu dekat dengan pemilihan umum yang akan digelar di Negeri Tiga Singa itu.
"Peringatan berakhirnya Perang Dunia II di Moskow, hanya berlangsung dua hari setelah kami mengadakan pemilu. Sehingga, walaupun hubungan kami sedang baik-baiknya, Perdana Menteri tetap tidak akan sempat mengahiri acara itu," juru bicara itu menambahkan.
(esn)