Bekas Agen FBI Hilang di Iran, AS Tawarkan Hadiah Rp65 Miliar
A
A
A
WASHINGTON - Bekas agen FBI, Robert Levinson (Bob) hilang di Iran sudah delapan tahun. Amerika Serikat (AS) kini menawarkan hadiah US$5 juta atau sekitar Rp65 miliar untuk informasi yang mengarah pada jejak Levinson.
Tawaran hadiah dari AS itu meningkat tajam. Pada tahun 2012, AS sejatinya pernah menawarkan hadiah sebesar US$1 juta untuk informasi yang mengarah pada jejak Levinson di Iran.
”Hari ini, kami menandai delapan tahun sejak Bob menghilang di Iran, dan kami meningkatkan hadiah untuk petunjuk lokasi dan pemulangan secara aman (Levinson) ke keluarganya,” kata Direktur FBI, James Comey.
"Kami meminta siapapun dengan informasi yang ada untuk menghubungi FBI. Ini adalah waktu yang lama, dan waktunya Bob untuk pulang,” ujar Comey, seperti dilansir CNN, Selasa (10/3/2015).
Dewan Keamanan Nasional AS juga sudah mengeluarkan pernyataan terkait hilangnya bekas agen FBI itu di akun Twitter mereka.”(Kami) berkomitmen untuk memulangkan dengan selamat Bob Levinson kepada keluarganya dan menghargai dukungan serta bantuan dari mitra internasional kami,” tulis Dewan Keamanan Nasional (NSC) AS.
”Kami meminta pemerintah Republik Islam Iran untuk bekerja sama pada penyelidikan hilangnya Levinson sehingga kita bisa memastikan pemulangannya secara aman,” imbuh NSC.
Levinson yang kini berusia 67 tahun pensiun dari FBI 17 tahun yang lalu. Dia menghilang pada tanggal 9 Maret 2007 selama kunjungan ke pulau Kish, Iran.
The Washington Post dan Associated Press pernah mengungkapkan bahwa Levinson telah dibayar oleh CIA untuk mengumpulkan informasi selama kunjungannya ke Iran. Dalam misinya itu, Levinson diharapkan bertemu seorang informan yang dapat memberikan informasi tentang program nuklir Teheran yang disengketakan.
Tapi,Gedung Putih membantah Levinson bekerja untuk pemerintah AS ketika ia menghilang di Iran. Washington telah berulang kali meminta informasi dari Teheran terkait hilangnya Levinson. Namun, para pejabat Iran telah membantah mengetahui keberadaan Levinson.
Tawaran hadiah dari AS itu meningkat tajam. Pada tahun 2012, AS sejatinya pernah menawarkan hadiah sebesar US$1 juta untuk informasi yang mengarah pada jejak Levinson di Iran.
”Hari ini, kami menandai delapan tahun sejak Bob menghilang di Iran, dan kami meningkatkan hadiah untuk petunjuk lokasi dan pemulangan secara aman (Levinson) ke keluarganya,” kata Direktur FBI, James Comey.
"Kami meminta siapapun dengan informasi yang ada untuk menghubungi FBI. Ini adalah waktu yang lama, dan waktunya Bob untuk pulang,” ujar Comey, seperti dilansir CNN, Selasa (10/3/2015).
Dewan Keamanan Nasional AS juga sudah mengeluarkan pernyataan terkait hilangnya bekas agen FBI itu di akun Twitter mereka.”(Kami) berkomitmen untuk memulangkan dengan selamat Bob Levinson kepada keluarganya dan menghargai dukungan serta bantuan dari mitra internasional kami,” tulis Dewan Keamanan Nasional (NSC) AS.
”Kami meminta pemerintah Republik Islam Iran untuk bekerja sama pada penyelidikan hilangnya Levinson sehingga kita bisa memastikan pemulangannya secara aman,” imbuh NSC.
Levinson yang kini berusia 67 tahun pensiun dari FBI 17 tahun yang lalu. Dia menghilang pada tanggal 9 Maret 2007 selama kunjungan ke pulau Kish, Iran.
The Washington Post dan Associated Press pernah mengungkapkan bahwa Levinson telah dibayar oleh CIA untuk mengumpulkan informasi selama kunjungannya ke Iran. Dalam misinya itu, Levinson diharapkan bertemu seorang informan yang dapat memberikan informasi tentang program nuklir Teheran yang disengketakan.
Tapi,Gedung Putih membantah Levinson bekerja untuk pemerintah AS ketika ia menghilang di Iran. Washington telah berulang kali meminta informasi dari Teheran terkait hilangnya Levinson. Namun, para pejabat Iran telah membantah mengetahui keberadaan Levinson.
(mas)