Disebut PBB Siksa 'Manusia Perahu' PM Abbott Muak
A
A
A
CANBERRA - Laporan PBB yang menyebut bahwa Australia melanggar Konvensi Internasional Anti-Penyiksaan terhadap Pencari Suaka atau ‘Manusia Perahu, membuat Perdana Menteri Tony Abbott muak.
Abbott terang-terangan mengaku “sakit” karena merasa “dikuliahi” oleh PBB. Abbott telah menolak laporan PBB itu.
Laporan PBB itu disusun oleh oleh pelapor khusus PBB tentang penyiksaan, Juan Mandez. Dia menemukan bukti bahwa Australia melanggar hak-hak pencari suaka di berbagai bidang. Termasuk penyiksaan, hukuman dan tindakan tidak manusiawi terhadap para “manusia perahu”.
Pelapor khusus PBB itu mencontohkan, dua kelompok pencari suaka asal Sri Lanka dan Tamil yang ditahan di pusat-pusat penahanan lepas pantai.
Laporan, yang akan diajukan kepada Dewan HAM PBB di Jenewa, pada Senin (9/3/2015), telah ditolak mentah-mentah oleh pemerintah Australia. ”Saya benar-benar berpikir Australia sakit dikuliahi oleh PBB, khususnya, mengingat bahwa kita telah menghentikan kapal dan perahu, kami telah mengakhiri banyak kematian (pencari suaka) di laut,” kata Abbott.
”Yang paling manusiawi, yang paling layak, dan hal yang paling penuh kasih yang dapat Anda lakukan adalah menghentikan kapal ini karena kita berpikir tentang ratusan atau bahwan 1.200 yang pada kenyataannya tenggelam di laut selama proses penyelundupan dan perdagangan manusia,” ujar Abbott.
”Saya pikir perwakilan PBB akan memiliki kredibilitas lebih banyak jika mereka memberikan beberapa perhatian kepada pemerintah Australia atas apa yang kita lakukan di daerah ini,” imbuh Abbott, seperti dilansir Sydney Morning Herald.
Abbott terang-terangan mengaku “sakit” karena merasa “dikuliahi” oleh PBB. Abbott telah menolak laporan PBB itu.
Laporan PBB itu disusun oleh oleh pelapor khusus PBB tentang penyiksaan, Juan Mandez. Dia menemukan bukti bahwa Australia melanggar hak-hak pencari suaka di berbagai bidang. Termasuk penyiksaan, hukuman dan tindakan tidak manusiawi terhadap para “manusia perahu”.
Pelapor khusus PBB itu mencontohkan, dua kelompok pencari suaka asal Sri Lanka dan Tamil yang ditahan di pusat-pusat penahanan lepas pantai.
Laporan, yang akan diajukan kepada Dewan HAM PBB di Jenewa, pada Senin (9/3/2015), telah ditolak mentah-mentah oleh pemerintah Australia. ”Saya benar-benar berpikir Australia sakit dikuliahi oleh PBB, khususnya, mengingat bahwa kita telah menghentikan kapal dan perahu, kami telah mengakhiri banyak kematian (pencari suaka) di laut,” kata Abbott.
”Yang paling manusiawi, yang paling layak, dan hal yang paling penuh kasih yang dapat Anda lakukan adalah menghentikan kapal ini karena kita berpikir tentang ratusan atau bahwan 1.200 yang pada kenyataannya tenggelam di laut selama proses penyelundupan dan perdagangan manusia,” ujar Abbott.
”Saya pikir perwakilan PBB akan memiliki kredibilitas lebih banyak jika mereka memberikan beberapa perhatian kepada pemerintah Australia atas apa yang kita lakukan di daerah ini,” imbuh Abbott, seperti dilansir Sydney Morning Herald.
(mas)