Australia Tak Pantas Unjuk Kekuatan pada Indonesia
A
A
A
CANBERRA - Australia tak pantas unjuk kekuatan pada Indonesia dengan mengungkit bantuan militer yang telah diberikan guna memprotes eksekusi gembong narkoba duo Bali Nine. Hal itu disampaikan analis dari Australian Strategic Policy Institute (ASPI), Andrew Davies .
”Itu adalah sepotong sinyal kikuk dan sangat tidak membangun,” kata Davies. Komentar analis ini sebagai respons dari pernyataan senator Tasmania dan mantan tentara Australia, Sersan Jacqui Lambie, yang mengungkit bantuan militer Australia untuk Indonesia.
Lambie mengatakan Australia harus meninjau semua bantuannya kepada Indonesia, jika eksekusi terhadap duo Bali Nine tetap dilakukan. ”Kami memberi mereka (Indonesia) 500 juta dolar Australia per tahun dan militer mereka kini 10 kali dari ukuran kita,” katanya. (Baca: Protes Eksekusi, Australia Ungkit Bantuan Militer Rp5 T untuk RI)
”Kalau terjadi kemungkinan terburuk, maka kita harus menghentikan semua kerja sama militer dan bantuan asing dan mengarahkan uang untuk membiayai pertahanan dan membantu veteran (Australia),” lanjut dia, seperti dilansir news.com.au, Sabtu (7/3/2015).
Seorang mantan perwira tentara senior Australia yang meminta untuk tidak diidentifikasi, mengatakan pemerintah Australia harus berhati-hati untuk merespons rencana eksekusi oleh Indonesia. ”Jika orang-orang ini menghadapi hukuman mati di Amerika Serikat, kita tidak akan melakukan hal seperti ini,” ujarnya.
”Ada batas untuk apa yang dapat kita lakukan dan mengirim orang-orang (untuk intervensi hukum Indonesi) tidak akan membantu sama sekali,” lanjut dia.
”Itu adalah sepotong sinyal kikuk dan sangat tidak membangun,” kata Davies. Komentar analis ini sebagai respons dari pernyataan senator Tasmania dan mantan tentara Australia, Sersan Jacqui Lambie, yang mengungkit bantuan militer Australia untuk Indonesia.
Lambie mengatakan Australia harus meninjau semua bantuannya kepada Indonesia, jika eksekusi terhadap duo Bali Nine tetap dilakukan. ”Kami memberi mereka (Indonesia) 500 juta dolar Australia per tahun dan militer mereka kini 10 kali dari ukuran kita,” katanya. (Baca: Protes Eksekusi, Australia Ungkit Bantuan Militer Rp5 T untuk RI)
”Kalau terjadi kemungkinan terburuk, maka kita harus menghentikan semua kerja sama militer dan bantuan asing dan mengarahkan uang untuk membiayai pertahanan dan membantu veteran (Australia),” lanjut dia, seperti dilansir news.com.au, Sabtu (7/3/2015).
Seorang mantan perwira tentara senior Australia yang meminta untuk tidak diidentifikasi, mengatakan pemerintah Australia harus berhati-hati untuk merespons rencana eksekusi oleh Indonesia. ”Jika orang-orang ini menghadapi hukuman mati di Amerika Serikat, kita tidak akan melakukan hal seperti ini,” ujarnya.
”Ada batas untuk apa yang dapat kita lakukan dan mengirim orang-orang (untuk intervensi hukum Indonesi) tidak akan membantu sama sekali,” lanjut dia.
(mas)