Korut Ancam Ganggu Latihan Perang Gabungan AS-Korsel
A
A
A
PYONGYANG - Korea Utara (Korut) kembali bersuara terkait rencana Amerika Serikat (AS) yang akan melanjutkan latihan perang gabungan dengan Korea Selatan (Korsel). Korut mengancam akan memberikan gangguan serius jika latihan perang itu kembali digelar.
Menurut Korut, latihan perang gabungan yang dilakukan oleh AS dan Korsel adalah sebuah bentuk konfrontasi serius. Namun, dalam ancamanya Korut tidak menyebut-nyebut Korsel, mereka hanya melemparkan ancaman pada AS.
“Sekarang, saat AS telah melancarkan konfrontasi, Korut akan melancarkan perang tanpa ampun melawan AS. Senjata nuklir bukan hanya monopoli AS, dan AS sangat salah jika merasa negaranya aman,” ucap pihak Korut dalam sebuah pernyataan yang dirilis kantor berita KCNA, yang dilansir oleh Reuters pada Jumat (27/2/2015).
Ini bukan pertama kami Korut bersuara keras terhadap rencana latihan perang kedua negara. Biasanya, Korut akan menunjukan rasa tidak senang mereka dengan melakukan uji coba senjata, untuk menganggu latihan perang itu.
Latihan perang gabungan kedua negara sendiri rencananya akan dimulai pada 2 Maret, dan direncanakan berlangsung selama delapan minggu. Latihan perang ini digelar di tengah semakin tidak jelasnya nasib negosiasi damai Korut dan Korsel.
Menurut Korut, latihan perang gabungan yang dilakukan oleh AS dan Korsel adalah sebuah bentuk konfrontasi serius. Namun, dalam ancamanya Korut tidak menyebut-nyebut Korsel, mereka hanya melemparkan ancaman pada AS.
“Sekarang, saat AS telah melancarkan konfrontasi, Korut akan melancarkan perang tanpa ampun melawan AS. Senjata nuklir bukan hanya monopoli AS, dan AS sangat salah jika merasa negaranya aman,” ucap pihak Korut dalam sebuah pernyataan yang dirilis kantor berita KCNA, yang dilansir oleh Reuters pada Jumat (27/2/2015).
Ini bukan pertama kami Korut bersuara keras terhadap rencana latihan perang kedua negara. Biasanya, Korut akan menunjukan rasa tidak senang mereka dengan melakukan uji coba senjata, untuk menganggu latihan perang itu.
Latihan perang gabungan kedua negara sendiri rencananya akan dimulai pada 2 Maret, dan direncanakan berlangsung selama delapan minggu. Latihan perang ini digelar di tengah semakin tidak jelasnya nasib negosiasi damai Korut dan Korsel.
(mas)