PM Australia Berkelit Telah Mengancam Indonesia
A
A
A
SYDNEY - Perdana Menteri (PM) Australia, Tony Abbott, pada Kamis (19/2/2015) berkelit telah mengancam Indonesia sehingga berpotensi memicu keretakan hubungan diplomatik kedua negara.
Australia terus mendesak Indonesia mengampuni dua terpidana mati kasus narkoba asal Australia, Andrew Chan, 31, dan Myuran Sukumaran, 33. Kedua anggota sindikat narkoba Bali Nine ini bakal dieksekusi di Indonesia setelah dihukum tahun 2005 atas tuduhan menyelundupkan heroin.
Abbott berupaya berkelit, bahwa dia telah mengancam Indonesia. Padahal, kemarian dia berkomentar dengan nada ancaman bahwa Australia akan menunjukkan kepada dunia atas ketidaksukaannya pada Indonesia jika dua warganya itu dieksekusi.
Abbott bahkan menuntut Indonesia membalas budi pada Australia atas bantuan tsunami 2004 senilai 1 miliar dolar. Caranya, dengan mengampuni duo Bali Nine itu. Komentar Abbott itu cepat direspon juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Arrmanatha Nassir. (Baca: Abbott Desak RI Balas Bantuan Tsunami dengan Ampuni Dua Warganya)
“Ancaman bukan bagian dari bahasa diplomatik dan tidak ada respons yang baik dengan ancaman,” kata Arrmanatha, kemarin. “Semoga ini bukan karakter asli dari Australia,” lanjut dia mengacu pada komentar Abbott yang bernada ancaman.
Abbott kini berusaha meredam ketegangan. Ketika ditanya, apakah komentarnya kemarin bermaksud mengancam Indonesia, Abbott berdalih bahwa dia hanya mengingatkan persahabatan kedua negara. (Baca juga: Indonesia: Semoga Ini Bukan Karakter Asli Australia)
”Saya menunjukkan kedalaman persahabatan antara Australia dan Indonesia dan fakta bahwa Australia ada ketika Indonesia mengalami kesulitan,” ujar Abbott kepada wartawan di negara bagian Tasmania, seperti dilansir Reuters.
Australia terus mendesak Indonesia mengampuni dua terpidana mati kasus narkoba asal Australia, Andrew Chan, 31, dan Myuran Sukumaran, 33. Kedua anggota sindikat narkoba Bali Nine ini bakal dieksekusi di Indonesia setelah dihukum tahun 2005 atas tuduhan menyelundupkan heroin.
Abbott berupaya berkelit, bahwa dia telah mengancam Indonesia. Padahal, kemarian dia berkomentar dengan nada ancaman bahwa Australia akan menunjukkan kepada dunia atas ketidaksukaannya pada Indonesia jika dua warganya itu dieksekusi.
Abbott bahkan menuntut Indonesia membalas budi pada Australia atas bantuan tsunami 2004 senilai 1 miliar dolar. Caranya, dengan mengampuni duo Bali Nine itu. Komentar Abbott itu cepat direspon juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Arrmanatha Nassir. (Baca: Abbott Desak RI Balas Bantuan Tsunami dengan Ampuni Dua Warganya)
“Ancaman bukan bagian dari bahasa diplomatik dan tidak ada respons yang baik dengan ancaman,” kata Arrmanatha, kemarin. “Semoga ini bukan karakter asli dari Australia,” lanjut dia mengacu pada komentar Abbott yang bernada ancaman.
Abbott kini berusaha meredam ketegangan. Ketika ditanya, apakah komentarnya kemarin bermaksud mengancam Indonesia, Abbott berdalih bahwa dia hanya mengingatkan persahabatan kedua negara. (Baca juga: Indonesia: Semoga Ini Bukan Karakter Asli Australia)
”Saya menunjukkan kedalaman persahabatan antara Australia dan Indonesia dan fakta bahwa Australia ada ketika Indonesia mengalami kesulitan,” ujar Abbott kepada wartawan di negara bagian Tasmania, seperti dilansir Reuters.
(mas)