Keliru, Fox News Tampilkan Foto Obama sebagai Pemerkosa
A
A
A
WASHINGTON - Stasiun televisi Fox News, dalam siaran berita tentang kasus pemerkosaan di sebuah kampus di Amerika Serikat (AS) keliru memasang foto. Foto Presiden Barack Obama justru ditampilkan sebagai tersangka pemerkosa.
Foto Presiden Obama muncul dalam program berita KSWB di stasiun televisi Fox News dengan penyiar berita, Kathleen Bade.”Satu-satunya tersangka dalam serangan seksual di SDSU (San Diego State University) tidak akan dituntut,” katanya, bersamaan dengan munculnya foto Obama.
Sadar akan kekeliruan itu, program berita KSWB segera menyensor hasil rekaman itu. Mereka bergegas mengganti foto Obama dengan foto tersangka pemerkosa yang sebenarnya, yakni Fransisco Sousa, 20.
“Kantor Jaksa mengatakan, mereka memutuskan untuk tidak mengajukan tuntutan terhadap Francisco Sousa berusia 20 tahun, karena bukti terhadap dirinya lemah,” kata Bade saat menyiarkan berita itu.
The Times of San Diego merupakan media pertama yang melaporkan kekeliruan tersebut. Dalam sebuah wawancara dengan media AS itu, editor KSWB , Mike Wille mengatakan gambar yang keliru itu muncul sekitar lima detik.
“Ya, ada kesalahan. Itu tidak sengaja,” katanya. Menurut Daily Mail, Senin (16/2/2015), program berita itu tidak menerima protes dari siapa pun, termasuk pemerintah AS.
Foto Presiden Obama muncul dalam program berita KSWB di stasiun televisi Fox News dengan penyiar berita, Kathleen Bade.”Satu-satunya tersangka dalam serangan seksual di SDSU (San Diego State University) tidak akan dituntut,” katanya, bersamaan dengan munculnya foto Obama.
Sadar akan kekeliruan itu, program berita KSWB segera menyensor hasil rekaman itu. Mereka bergegas mengganti foto Obama dengan foto tersangka pemerkosa yang sebenarnya, yakni Fransisco Sousa, 20.
“Kantor Jaksa mengatakan, mereka memutuskan untuk tidak mengajukan tuntutan terhadap Francisco Sousa berusia 20 tahun, karena bukti terhadap dirinya lemah,” kata Bade saat menyiarkan berita itu.
The Times of San Diego merupakan media pertama yang melaporkan kekeliruan tersebut. Dalam sebuah wawancara dengan media AS itu, editor KSWB , Mike Wille mengatakan gambar yang keliru itu muncul sekitar lima detik.
“Ya, ada kesalahan. Itu tidak sengaja,” katanya. Menurut Daily Mail, Senin (16/2/2015), program berita itu tidak menerima protes dari siapa pun, termasuk pemerintah AS.
(mas)