ISIS Tidak Pernah Kehabisan Pasukan
A
A
A
WASHINGTON - Walaupun terus digempur oleh Amerika Serikat (AS) dan koalisi internasional, ISIS nampaknya tidak pernah kekurangan pasukan dan senjata. Menurut AS, sekitar 7.000 orang anggota ISIS tewas dalam serangan itu, akan tetapi jumlah orang yang bergabung dengan ISIS sejak serangan itu dimulai Sepetember 2014 lalu jauh lebih besar dari.
Melansir Al Arabiya, Rabu (11/2/2015), seorang pejabat kontra terorisme AS mengatakan, sejak awal Januari saja belasan ribu orang sudah memasuki Suriah dan Iran untuk bergabung dengan ISIS. Jumlah itu belum termasuk militan lokal yang mengikrarkan diri untuk setia bersama ISIS.
"Berdasarkan data yang kami miliki, lebih dari 20 ribu orang dari seluruh dunia masuk ke Suriah dan Irak untuk bergabung dengan ISIS atau kelompok afiliasi mereka," ucap Direktur Pusat Kontra Terorisme Nasional, Nick Rasmussen dalam pemaparannya di depan Parlemen AS.
Menurutnya, belasan ribu orang itu berasal dari setidaknya 90 negara, dimana sekitar seperempat dari para anggota asing itu berasal dari negara-negara Barat, termasuk AS. "sekitar 3.400 orang yang masuk ke Suriah diketahui berasal dari negara Barat, dengan 150 diantarannya adalah warga AS." ucapnya.
Sementara itu, seorang pejabat intelijen AS mengatakan, jumlah orang yang masuk ke Suriah tiap pekannya berbeda-beda, dan masuk dari beberapa gerbang yang berbeda. Hal inilah yang memberikan sedikit kesulitan dalam mengantisipasi perekrutan anggota ISIS.
Melansir Al Arabiya, Rabu (11/2/2015), seorang pejabat kontra terorisme AS mengatakan, sejak awal Januari saja belasan ribu orang sudah memasuki Suriah dan Iran untuk bergabung dengan ISIS. Jumlah itu belum termasuk militan lokal yang mengikrarkan diri untuk setia bersama ISIS.
"Berdasarkan data yang kami miliki, lebih dari 20 ribu orang dari seluruh dunia masuk ke Suriah dan Irak untuk bergabung dengan ISIS atau kelompok afiliasi mereka," ucap Direktur Pusat Kontra Terorisme Nasional, Nick Rasmussen dalam pemaparannya di depan Parlemen AS.
Menurutnya, belasan ribu orang itu berasal dari setidaknya 90 negara, dimana sekitar seperempat dari para anggota asing itu berasal dari negara-negara Barat, termasuk AS. "sekitar 3.400 orang yang masuk ke Suriah diketahui berasal dari negara Barat, dengan 150 diantarannya adalah warga AS." ucapnya.
Sementara itu, seorang pejabat intelijen AS mengatakan, jumlah orang yang masuk ke Suriah tiap pekannya berbeda-beda, dan masuk dari beberapa gerbang yang berbeda. Hal inilah yang memberikan sedikit kesulitan dalam mengantisipasi perekrutan anggota ISIS.
(esn)