Pengamat: Sulit untuk Isolasi Rusia

Selasa, 10 Februari 2015 - 19:45 WIB
Pengamat: Sulit untuk Isolasi Rusia
Pengamat: Sulit untuk Isolasi Rusia
A A A
MOSKOW - Kedatangan Presiden Rusia Vlamdir Putin untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi, menurut beberapa pengamat adalah sebuah bukti bahwa Rusia sangat sulit untuk diisolasi dari dunia internasional.

Walaupun tekanan dan juga sanksi terus menerus menerpa Negeri Beruang Merah, namun nyatanya masih banyak negara yang ingin melakukan kerjasama dengan Rusia. Selain Mesir, yang sejatinya mitra Amerika Serikat (AS), China adalah salah satu negara yang masih rutin memperbaharui kerjasama dengan Rusia.

Seperti dilansir The Guardian, Selasa (10/2/2015), Putin dan el-Sisi akan membahas mengenai penguatan kerjasama kedua negara. El-Sisi bahkan dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk membeli senjata dari Rusia.

“Dia (Putin) menunjukkan bahwa Rusia tidak terisolasi sama sekali. Pertemuan ini juga sebagai cara Putin untuk mendesak AS, karena Kairo merupakan sekutu dari AS,” kata Ben Judah, penulis buku tentang Putin.

Sementara itu, menurut analis Mesir dari Universitas Harvard, HA Hellyer, pertemuan ini juga menunjukan AS sudah mulai kehilangan pengaruhnya atas Mesir. Hellyer juga menyebut, langkah Mesir ini juga menunjukan bahwa mereka tidak memiliki ketergantungan terhadap AS.

“Akan ada keuntungan secara politik dengan menunjukkan bahwa mereka (Mesir) tidak perlu bergantung dan terikat kepada AS. Mereka dapat berpaling ke China atau Rusia,” ucapnya.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3845 seconds (0.1#10.140)