Kremlin: Sanksi dan Pengiriman Senjata Hanya Perburuk Situasi Ukraina
A
A
A
MOSKOW - Rencana Barat dan Eropa untuk kembali menjatuhkan sanksi baru pada Rusia, dan juga rencana Amerika Serikat (AS) untuk mengirim senjata ke Ukraina, dinilai hanya akan memperburuk situasi di Ukraina.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyatakan, dialog adalah salah satu jalan untuk menyelesaikan konflik itu. Menurutnya, Rusia sangat tertarik untuk menengahi dialog damai antara Kiev dan separatis.
"Federasi Rusia adalah negara yang benar-benar tertarik untuk menyelesaikan konflik di Ukraina. Namun, semua hal ini, yakni sanksi lanjutan, usaha untuk mengisolasi, pengiriman senjata, dan banyak langkah yang akan diambil, sayangnya hanya semakin mendestabilkan Ukaina," ucap Peskov, seperti dilansir Sputnik, Selasa (10/2/2015).
Dirinya kembali mendesak separatis dan pemerintah Ukraina untuk menurunkan ego, dan mau duduk satu meja untuk melakukan dialog damai. Dialog damai terakhir antara separatis dan Kiev berlangsung di Minsk pada Januari lalu, dan tidak menghasilkan apapun.
Eropa sendiri saat ini tengah terbelah mengenai apakah mereka akan mengikuti langkah AS untuk turut mengirimkan senjata atau tidak. Negara-negara besar sepeti Jerman, Prancis dan Inggris dengan tegas menolak rencana tersebut.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyatakan, dialog adalah salah satu jalan untuk menyelesaikan konflik itu. Menurutnya, Rusia sangat tertarik untuk menengahi dialog damai antara Kiev dan separatis.
"Federasi Rusia adalah negara yang benar-benar tertarik untuk menyelesaikan konflik di Ukraina. Namun, semua hal ini, yakni sanksi lanjutan, usaha untuk mengisolasi, pengiriman senjata, dan banyak langkah yang akan diambil, sayangnya hanya semakin mendestabilkan Ukaina," ucap Peskov, seperti dilansir Sputnik, Selasa (10/2/2015).
Dirinya kembali mendesak separatis dan pemerintah Ukraina untuk menurunkan ego, dan mau duduk satu meja untuk melakukan dialog damai. Dialog damai terakhir antara separatis dan Kiev berlangsung di Minsk pada Januari lalu, dan tidak menghasilkan apapun.
Eropa sendiri saat ini tengah terbelah mengenai apakah mereka akan mengikuti langkah AS untuk turut mengirimkan senjata atau tidak. Negara-negara besar sepeti Jerman, Prancis dan Inggris dengan tegas menolak rencana tersebut.
(esn)