Bahas Ukraina, Pemimpin Eropa Siap Duduk Satu Meja
A
A
A
MOSKOW - Empat pemimpin Eropa dikabarkan telah menyatakan kesiapaan mereka untuk duduk satu meja, dan membahas mengenai konflik di Ukraina. Pertemuan tersebut akan digelar di Minsk, Belarusia, pertengahan pekan depan.
Melansir Reuters, Minggu (8/2/2015), empat pemimpin Eropa yang dikabarkan akan hadir adalah Presiden Ukraina Petro Poroshenko, Kanselir Jerman Angela Merkel, Presiden Prancis Francois Hollande, dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Putin mengatakan, pertemuan itu akan terwujud jika sudah tercapai kesepakatan mengenai kerangka pembahasan yang kelak akan dibicarakan dalam pertemuan itu. Kerangka itu dibahas oleh keempat pemimpin negara melalui perbicangan telepon, yang sudah berlangsung selama beberapa hari terakhir.
"Percakapan dengan rekan-rekan saya dari Kiev, Berlin dan Paris baru saja berakhir. Kami telah sepakat untuk mencoba mengatur sebuah pertemuan dengan format yang sama di Minsk," ucap Putin.
"Kami akan berusaha (untuk bertemu) Rabu nanti, jika kita sudah mendapat kesepakatan dalam beberapa hal, yang sudah kami bahas dengan sangat intensif dalam beberapa hari terakhir," Putin menambahkan.
Melansir Reuters, Minggu (8/2/2015), empat pemimpin Eropa yang dikabarkan akan hadir adalah Presiden Ukraina Petro Poroshenko, Kanselir Jerman Angela Merkel, Presiden Prancis Francois Hollande, dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Putin mengatakan, pertemuan itu akan terwujud jika sudah tercapai kesepakatan mengenai kerangka pembahasan yang kelak akan dibicarakan dalam pertemuan itu. Kerangka itu dibahas oleh keempat pemimpin negara melalui perbicangan telepon, yang sudah berlangsung selama beberapa hari terakhir.
"Percakapan dengan rekan-rekan saya dari Kiev, Berlin dan Paris baru saja berakhir. Kami telah sepakat untuk mencoba mengatur sebuah pertemuan dengan format yang sama di Minsk," ucap Putin.
"Kami akan berusaha (untuk bertemu) Rabu nanti, jika kita sudah mendapat kesepakatan dalam beberapa hal, yang sudah kami bahas dengan sangat intensif dalam beberapa hari terakhir," Putin menambahkan.
(esn)