Kisah Telegram Proklamator dan Mesra-nya RI dengan Rusia
A
A
A
JAKARTA - Indonesia dan Rusia sudah menjalin persahabatan selama kurang lebih 65 tahun. Tapi, tidak semua tahu awal persabahatan kedua negara itu justru dimulai dari telegram yang dikirim salah satu proklamator Indonesia, Mohammad Hatta.
Kedua negara resmi menjalin kerjasama bilateral sejak tahun 1950 atau lima tahun setelah Indonesia merdeka.
Ketua DPD RI, Irman Gusman sedikit bernostalgia mengenai kisah awal "mesra"-nya kedua neagra tersebut. Bertempat di rumah Duta Besar Rusia di Jakarta, Irman menyatakan persahabatan Indonesia dan Rusia dimulai dari sebuah pesan telegram.
"Pada tanggal 3 Februari 1950 Wakil Presiden yang sekaligus menjabat sebagai Menteri Luar Negeri, Mohamad Hatta mengirimkan telegram kepada Uni Soviet. Ini merupakan balasan telegram Soviet, yang berisi pengakuan Soviet terhadap kemerdekaan Indonesia," ucap Irman semalam.
Dalam surat yang dikirim Hatta disebutkan bahwa Indonesia telah menerima informasi tersebut, dan menyatakan siap untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Soviet yang saat uni menjadi Rusia.
"Tanggal saat Hatta mengirimkan telegram itulah yang ditetapkan menjadi awal hubungan diplomatik Indonesia dan Rusia," imbuh Irman.
Empat tahun setelah pembukaan hubungan diplomatik itu, Indonesia langsung membangun kedutaan di Moskow dengan Subandrio sebagai Duta Besar. Dua tahun kemudian giliran Rusia yang membangun kedutaan di Jakarta.
Kedua negara resmi menjalin kerjasama bilateral sejak tahun 1950 atau lima tahun setelah Indonesia merdeka.
Ketua DPD RI, Irman Gusman sedikit bernostalgia mengenai kisah awal "mesra"-nya kedua neagra tersebut. Bertempat di rumah Duta Besar Rusia di Jakarta, Irman menyatakan persahabatan Indonesia dan Rusia dimulai dari sebuah pesan telegram.
"Pada tanggal 3 Februari 1950 Wakil Presiden yang sekaligus menjabat sebagai Menteri Luar Negeri, Mohamad Hatta mengirimkan telegram kepada Uni Soviet. Ini merupakan balasan telegram Soviet, yang berisi pengakuan Soviet terhadap kemerdekaan Indonesia," ucap Irman semalam.
Dalam surat yang dikirim Hatta disebutkan bahwa Indonesia telah menerima informasi tersebut, dan menyatakan siap untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Soviet yang saat uni menjadi Rusia.
"Tanggal saat Hatta mengirimkan telegram itulah yang ditetapkan menjadi awal hubungan diplomatik Indonesia dan Rusia," imbuh Irman.
Empat tahun setelah pembukaan hubungan diplomatik itu, Indonesia langsung membangun kedutaan di Moskow dengan Subandrio sebagai Duta Besar. Dua tahun kemudian giliran Rusia yang membangun kedutaan di Jakarta.
(mas)