Separatis Deklarasikan Perang Besar Lawan Kiev
A
A
A
DONETSK - Separatis pro Rusia dikabarkan akan segera melakukan perlawanan besar-besaran terhadap pasukan pemerintah Ukraina. Separatis yang menguasai hampir seluruh wilayah Ukraina timur itu menyatakan akan mengerahkan ribuan pasukan untuk melawan pasukan Kiev.
Pemimpin separatis, Alexander Zakharchenko, seperti dilansir Channel News Asia, Senin (2/2/2015), mengatakan, dirinya akan menurunkan 10 ribu pasukan untuk melawan pasukan Ukraina. Ini adalah mobilisasi pasukan terbesar yang pernah dilakukan oleh pihak separatis.
"Akan ada mobilisasi besar-besaran pasukan kami dalam kurun waktu 10 hari ke depan. Kami berencana untuk mengerahkan 10 ribu pasukan untuk melawan pasukan Kiev," ucap Zakharchenko dalam sebuah pernyataan.
Zakharchenko menyatakan, mobilisasi ini ditujukan untuk memukul mundur dan merebut seluruh wilayah Ukraina timur, termasuk di dalamnya Donbas dan Mariupol, dimana saat ini kedua wilayah itu masih dikuasai oleh pasukan pemerintah Ukraina.
Deklarasi ini sendiri semakin menunjukan bahwa sulit rasanya untuk menemukan kata damai melalui jalur negosiasi di wilayah Ukraina timur. Putaran negosiasi damai terakhir yang terjadi akhir pekan lalu tidak membuahkan hasil apapun dan justru menambahkan panas situasi kedua pihak yang bertikai.
Pemimpin separatis, Alexander Zakharchenko, seperti dilansir Channel News Asia, Senin (2/2/2015), mengatakan, dirinya akan menurunkan 10 ribu pasukan untuk melawan pasukan Ukraina. Ini adalah mobilisasi pasukan terbesar yang pernah dilakukan oleh pihak separatis.
"Akan ada mobilisasi besar-besaran pasukan kami dalam kurun waktu 10 hari ke depan. Kami berencana untuk mengerahkan 10 ribu pasukan untuk melawan pasukan Kiev," ucap Zakharchenko dalam sebuah pernyataan.
Zakharchenko menyatakan, mobilisasi ini ditujukan untuk memukul mundur dan merebut seluruh wilayah Ukraina timur, termasuk di dalamnya Donbas dan Mariupol, dimana saat ini kedua wilayah itu masih dikuasai oleh pasukan pemerintah Ukraina.
Deklarasi ini sendiri semakin menunjukan bahwa sulit rasanya untuk menemukan kata damai melalui jalur negosiasi di wilayah Ukraina timur. Putaran negosiasi damai terakhir yang terjadi akhir pekan lalu tidak membuahkan hasil apapun dan justru menambahkan panas situasi kedua pihak yang bertikai.
(esn)