MI5: Agen Kami Tidak Boleh Memiliki Tato
A
A
A
LONDON - Banda intelijen Inggris atau yang dikenal dengan nama MI5 mengungkapan, mereka memiliki persyaratan yang sangat ketat dalam perekrutan anggota mereka. Setiap orang yang menjadi agen MI5 tidak boleh memiliki tanda yang mudah dikenali, termasuk di dalamnya tato.
Menurut mereka, tanda-tanda semacam ini akan membuat penyamaran para agen MI5 lebih mudah dibongkar. Mereka menegaskan, setiap anggota harus mampu berbaur dan tidak terlihat mencolok dengan anggota masyarakat lainnya saat melakukan tugas mereka.
"Setiap fitur yang membedakan, seperti ada tato di bagian wajah, leher, atau lengan akan membuat Anda lebih dikenali oleh seseorang yang berada di bawah pengawasan," ucap pihak MI5, seperti dilansir Metro, Kamis (22/1/2015).
MI5 juga menyatakan memiliki beberapa syarat lain untuk menjadi agen mereka, salah satunya adalah masalah tinggi badan. Intelijen Inggris itu memastikan mereka tidak akan merekrut orang yang memiliki tinggi di atas rata-rata, yakni untuk pria dengan tinggi maksimal 186 Cm dan wanita dengan tinggi badan 172 Cm.
Namun, tidak semua badan intelijen memiliki peraturan serupa. Badan intelijen domestik Australia (ASIO) contohnya, mereka menyatakan tidak mempermaslahkan jika agen mereka memiliki tato.
"ASIO tidak memiliki kebijakan formal mengenai tato atau fitur yang membedakan. Untuk peran mata-mata, ASIO berusaha mempekerjakan orang dengan keragaman yang mencerminkan populasi umum,” ucap juru bicara ASIO.
Menurut mereka, tanda-tanda semacam ini akan membuat penyamaran para agen MI5 lebih mudah dibongkar. Mereka menegaskan, setiap anggota harus mampu berbaur dan tidak terlihat mencolok dengan anggota masyarakat lainnya saat melakukan tugas mereka.
"Setiap fitur yang membedakan, seperti ada tato di bagian wajah, leher, atau lengan akan membuat Anda lebih dikenali oleh seseorang yang berada di bawah pengawasan," ucap pihak MI5, seperti dilansir Metro, Kamis (22/1/2015).
MI5 juga menyatakan memiliki beberapa syarat lain untuk menjadi agen mereka, salah satunya adalah masalah tinggi badan. Intelijen Inggris itu memastikan mereka tidak akan merekrut orang yang memiliki tinggi di atas rata-rata, yakni untuk pria dengan tinggi maksimal 186 Cm dan wanita dengan tinggi badan 172 Cm.
Namun, tidak semua badan intelijen memiliki peraturan serupa. Badan intelijen domestik Australia (ASIO) contohnya, mereka menyatakan tidak mempermaslahkan jika agen mereka memiliki tato.
"ASIO tidak memiliki kebijakan formal mengenai tato atau fitur yang membedakan. Untuk peran mata-mata, ASIO berusaha mempekerjakan orang dengan keragaman yang mencerminkan populasi umum,” ucap juru bicara ASIO.
(esn)