Presiden Brazil Syok Warganya Dihukum Mati di Indonesia
A
A
A
RIO DE JANEIRO - Presiden Brazil, Dilma Rousseff mengaku syok, marah dan kecewa atas kebijakan pemerintah Indonesia yang telah melakukan eksekusi mati terhadap salah seorang warganya, yakni Marco Archer Cardoso Moreira (53).
Melansir BBC, Minggu (18/1/2015), Moreira adalah satu dari enam orang yang dieskusi oleh pemerintah Indonesia dini hari tadi. Dirinya dieksekusi mati karena membawa 14,3 kilogram kokain, pada tahun 2003 lalu.
"Dia (Moreira) adalah warga negara Brazil pertama yang dieskusi mati di luar negeri," ucap Rousseff. Dirinya menegaskan, hal ini akan sangat mempengaruhi hubungan Indonesia dan Brazil.
Rousseff juga mengaku sebelumnya telah menghubungi presiden Joko Widodo terkait eksekusi mati Moreira. Namun, Jokow -sapaan akrab Joko Widodo- menolak untuk membatalkan eksekusi tersebut.
Seperti diberikan sebelumnya, sebagai langkah pertama protes Brazil telah menarik mundur Duta Besar mereka di Jakarta, dengan alasan untuk melakukan konsultasi terkait hal ini.
Melansir BBC, Minggu (18/1/2015), Moreira adalah satu dari enam orang yang dieskusi oleh pemerintah Indonesia dini hari tadi. Dirinya dieksekusi mati karena membawa 14,3 kilogram kokain, pada tahun 2003 lalu.
"Dia (Moreira) adalah warga negara Brazil pertama yang dieskusi mati di luar negeri," ucap Rousseff. Dirinya menegaskan, hal ini akan sangat mempengaruhi hubungan Indonesia dan Brazil.
Rousseff juga mengaku sebelumnya telah menghubungi presiden Joko Widodo terkait eksekusi mati Moreira. Namun, Jokow -sapaan akrab Joko Widodo- menolak untuk membatalkan eksekusi tersebut.
Seperti diberikan sebelumnya, sebagai langkah pertama protes Brazil telah menarik mundur Duta Besar mereka di Jakarta, dengan alasan untuk melakukan konsultasi terkait hal ini.
(esn)