Sadis, ISIS Paksa Anak-Anak untuk Eksekusi Tahanan
A
A
A
RAQQA - ISIS kembali beraksi dengan mengeksekusi para sandera yang mereka tangkap. Kali ini, kelompok radikal itu dilaporkan mengeksekusi dua orang yang diduga sebagai bagian dari FSB atau organisasi intelijen Rusia. Sadisnya, algojo eksekusi itu adalah anak-anak.
Melansir Russia Today, Rabu (14/1/2015), dalam video yang dirilis oleh ISIS, nampak seorang anak memegang senjata laras pendek dan diarahkan oleh seorang pria berjanggut. Anak itu lalu menembak mati dua orang pria. Belum diketahui berapa usia anak tersebut, dan dimana lokasi eksekusi mati itu.
ISIS memang kerap menggunakan anak-anak sebagai bagian dari propaganda baru mereka. Beberapa waktu lalu, kelompok itu sempat merilis sebuah foto yang menunjukan anak-anak memegang senjata dan bendera ISIS, dimana kelompok itu menyebutnya sebagai generasi baru pejuang.
Menurut PBB, anak-anak itu merupakan korban penculikan yang dilakukan oleh ISIS saat mereka menyerbu beberapa kota di Suriah dan Irak. Anak-anak itu kemudia dicuci otaknya, lalu diberikan pelatihan oleh kelompok pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi tersebut.
"Mereka (ISIS) menculik anak-anak dan memaksa mereka untuk bergabung, mereka mencuci otak anak-anak dan mengindoktrinasi anak-anak itu untuk bergabung dengan grup mereka. Kelompok ini menggunakan segala cara untuk bisa menarik minat anak-anak untuk bergabung dengan mereka," ucap perwakilan PBB bidang perlindungan anak, Lelia Zerrougui.
Sementara itu, FSB yang dikait-kaitkan dengan dua orang korban masih enggan memberikan banyak komentar. "Kami belum mau memberikan komentar terkait situasi hal tersebut," ucap pihak FSB.
Melansir Russia Today, Rabu (14/1/2015), dalam video yang dirilis oleh ISIS, nampak seorang anak memegang senjata laras pendek dan diarahkan oleh seorang pria berjanggut. Anak itu lalu menembak mati dua orang pria. Belum diketahui berapa usia anak tersebut, dan dimana lokasi eksekusi mati itu.
ISIS memang kerap menggunakan anak-anak sebagai bagian dari propaganda baru mereka. Beberapa waktu lalu, kelompok itu sempat merilis sebuah foto yang menunjukan anak-anak memegang senjata dan bendera ISIS, dimana kelompok itu menyebutnya sebagai generasi baru pejuang.
Menurut PBB, anak-anak itu merupakan korban penculikan yang dilakukan oleh ISIS saat mereka menyerbu beberapa kota di Suriah dan Irak. Anak-anak itu kemudia dicuci otaknya, lalu diberikan pelatihan oleh kelompok pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi tersebut.
"Mereka (ISIS) menculik anak-anak dan memaksa mereka untuk bergabung, mereka mencuci otak anak-anak dan mengindoktrinasi anak-anak itu untuk bergabung dengan grup mereka. Kelompok ini menggunakan segala cara untuk bisa menarik minat anak-anak untuk bergabung dengan mereka," ucap perwakilan PBB bidang perlindungan anak, Lelia Zerrougui.
Sementara itu, FSB yang dikait-kaitkan dengan dua orang korban masih enggan memberikan banyak komentar. "Kami belum mau memberikan komentar terkait situasi hal tersebut," ucap pihak FSB.
(esn)