Terkendala Kesehatan, Presiden Italia Akan Mengundurkan Diri
A
A
A
ROMA - Presiden Italia, Giorgio Napolitano dilaporkan akan segera mengumumkan pengunduran dirinya. Perdana Menteri Italia, Matteo Renzi bahkan mengatakan, pengumuman pengunduran diri Napolitani hanya tinggal menunggu jam.
"Saya harap kita memberikan penghormatan kepada Napolitano, seorang Europeanist yang memiliki komitmen, yang dalam beberapa waktu ke depan akan mengundurkan diri. Dia telah menghadapi banyak kesulitan saat memimpin Italia, dan dengan kecerdasan serta kebijaksanaannya, dia bisa melalui semua kesulitan itu," ucap Renzi.
Melansir Reuters, Selasa (13/1/2015), Napolitano kembali terpilih sebagai Presiden Italia untuk kedua kalinya pada tahun 2013 lalu. Pria berusia 89 tahun itu memang sempat menyatakan diri akan mundur dalam beberapa kesempatan, karena alasan kesehatan.
Parlemen Italia dikabarkan akan segera melakukan sidang untuk membahas mengenai siapa yang pantas menggantikan posisi Napolitano. Nama-nama seperti Romano Prodi, mantan perdana menteri dan presiden Komisi Eropa, dan mantan Perdana Menteri Italia Giuliano Amato masuk dalam bursa calon pengganti Napolitano.
Di Italia, kekuasaan Presiden amatlah besar, sehingga banyak pihak yang berlomba-lomba untuk menduduki posisi ini. Seorang Presiden di Italia memiliki hak untuk menunjuk Perdana Menteri, membubarkan Parlemen, dan menyerukan pemilu dini.
"Saya harap kita memberikan penghormatan kepada Napolitano, seorang Europeanist yang memiliki komitmen, yang dalam beberapa waktu ke depan akan mengundurkan diri. Dia telah menghadapi banyak kesulitan saat memimpin Italia, dan dengan kecerdasan serta kebijaksanaannya, dia bisa melalui semua kesulitan itu," ucap Renzi.
Melansir Reuters, Selasa (13/1/2015), Napolitano kembali terpilih sebagai Presiden Italia untuk kedua kalinya pada tahun 2013 lalu. Pria berusia 89 tahun itu memang sempat menyatakan diri akan mundur dalam beberapa kesempatan, karena alasan kesehatan.
Parlemen Italia dikabarkan akan segera melakukan sidang untuk membahas mengenai siapa yang pantas menggantikan posisi Napolitano. Nama-nama seperti Romano Prodi, mantan perdana menteri dan presiden Komisi Eropa, dan mantan Perdana Menteri Italia Giuliano Amato masuk dalam bursa calon pengganti Napolitano.
Di Italia, kekuasaan Presiden amatlah besar, sehingga banyak pihak yang berlomba-lomba untuk menduduki posisi ini. Seorang Presiden di Italia memiliki hak untuk menunjuk Perdana Menteri, membubarkan Parlemen, dan menyerukan pemilu dini.
(esn)