Hizbullah: Ekstremis Lebih Menghina Nabi Ketimbang Kartun
A
A
A
BEIRUT - Pemimpin Hizbullah Libanon, Hassan Narasallah, mengatakan, kelompok ekstremis lebih menyinggung Nabi Muhammad ketimbang kartun satir Barat.
Komentar itu sebagai respons Hizbullah atas serangan terhadap kantor majalah Charlie Hebdo, di mana penyerangnya mengklaim beraksi untuk membela kehormatan Nabi.
”Perilaku kelompok ‘takfiri’ yang mengaku memeluk Islam telah mendistorsi ajaran Islam dan Alquran. Itu jauh lebih menghina Nabi Muhammad dan bangsa Muslim ketimbang film atau kartun Nabi,” ujar Nasrallah dalam pidato yang disiarkan stasiun televisi di Libanon untuk menandai Maulid Nabi Muhammad.
Menurutnya, kelompok ekstremis atau pun militan yang mencatut nama Islam telah menjalankan doktrin “tafkiri”, yang memungkinkan mereka “menghakimi” umat Islam dengan label murtad atas tuduhan menentang ajaran ekstremis itu.
“Takfiri adalah ancaman terbesar bagi Islam,” kata Nasarallah.
Serangan terhadap kantor Charlie Hebdo telah memicu kecaman global. Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi, telah mengirimkan ucapan belasungkawa kepada Presiden Prancis, Francois Hollande.”Terorisme adalah fenomena internasional yang harus dihadapi dan diakhiri melalui usaha bersama,” kata Sisi.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, juga menentang kelompok radikal, yang dia anggap mematikan kebebasan berekspresi. Pemerintah Otoritas Palestina juga mengutuk serangan itu, dengan menyebutnya sebagai “kejahatan keji”.
Perdana Menteri Libanon, Salam Tamman, juga mengutuk serangan pada hari Rabu lalu yang menewaskan 12 orang.”Aksi teroris tidak dapat diterima dan tidak dapat dibenarkan,” ujarnya, seperti dikutip Russia Today, Sabtu (10/1/2015).
Komentar itu sebagai respons Hizbullah atas serangan terhadap kantor majalah Charlie Hebdo, di mana penyerangnya mengklaim beraksi untuk membela kehormatan Nabi.
”Perilaku kelompok ‘takfiri’ yang mengaku memeluk Islam telah mendistorsi ajaran Islam dan Alquran. Itu jauh lebih menghina Nabi Muhammad dan bangsa Muslim ketimbang film atau kartun Nabi,” ujar Nasrallah dalam pidato yang disiarkan stasiun televisi di Libanon untuk menandai Maulid Nabi Muhammad.
Menurutnya, kelompok ekstremis atau pun militan yang mencatut nama Islam telah menjalankan doktrin “tafkiri”, yang memungkinkan mereka “menghakimi” umat Islam dengan label murtad atas tuduhan menentang ajaran ekstremis itu.
“Takfiri adalah ancaman terbesar bagi Islam,” kata Nasarallah.
Serangan terhadap kantor Charlie Hebdo telah memicu kecaman global. Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi, telah mengirimkan ucapan belasungkawa kepada Presiden Prancis, Francois Hollande.”Terorisme adalah fenomena internasional yang harus dihadapi dan diakhiri melalui usaha bersama,” kata Sisi.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, juga menentang kelompok radikal, yang dia anggap mematikan kebebasan berekspresi. Pemerintah Otoritas Palestina juga mengutuk serangan itu, dengan menyebutnya sebagai “kejahatan keji”.
Perdana Menteri Libanon, Salam Tamman, juga mengutuk serangan pada hari Rabu lalu yang menewaskan 12 orang.”Aksi teroris tidak dapat diterima dan tidak dapat dibenarkan,” ujarnya, seperti dikutip Russia Today, Sabtu (10/1/2015).
(mas)