Mesin QZ7633 Mati Mendadak, CEO AirAsia Sebut Berita Konyol
A
A
A
KUALA LUMPUR - CEO AirAsia, Tony Fernandes, mengecam laporan media yang memberitakan adanya pesawat AirAsia QZ7633 rute Surabaya-Bandung yang mesinnya mati mendadak. Fernandes menyebut berita itu konyol.
Kejadian yang dialami pesawat AirAsiaQZ7633 itu berlangsung Sabtu pekan lalu ketika hendak lepas landas dari Surabaya. Sejumlah media Indonesia dan Malaysia melaporkan, akibat kejadian itu para penumpang panik. Maklum, hal itu hanya berselang hampir sepekan setelah tragedi pesawat AirAsia QZ8501.
Setelah dilakukan pemeriksaan, pesawat itu kembali normal dan berhasil menempuh rute Surabaya-Bandung tanpa hambatan.
Melalui Twitter, Fernandes mengecam pemberitaan itu. Dia menganggap berita itu sensasional.“Headline Konyol di Malaysia. Pesawat Airasia Indonesia tidak mengalami kemacetanmesin. Sebuah APU (tambahan unit daya) yang merupakan kekuatan dasar telah di-restart,” tulis bos AirAsia itu, seperti dikutip AFP, Senin (5/1/2014).
Fernandes mendesak staf untuk tetap tegar. ”Fakta akan keluar. Seperti yang saya katakan kita harus tenang. Fokus kita sekarang adalah keluarga (korban QZ8501),” lanjut dia.
Raden Achmad Sadikin, Direktur Keselamatan dan Keamanan AirAsia di Indonesia, sebelumnya juga telah mengklarifikasi laporan itu.”Ini bukan berarti bahwa (pesawat) mengalami kegagalan mesin. Pesawat ingin lepas landas, tapi APU (unit daya tambahan), yang merupakan peralatan untuk membantu menghidupkan mesin tiba-tiba ditutup,” kata Sadikin.
CEO AirAsia Indonesia, Sunu Widyatmoko, menegaskan pesawat itu mendarat dengan selamat di Bandung setelah menjalani pemeriksaan.
Kejadian yang dialami pesawat AirAsiaQZ7633 itu berlangsung Sabtu pekan lalu ketika hendak lepas landas dari Surabaya. Sejumlah media Indonesia dan Malaysia melaporkan, akibat kejadian itu para penumpang panik. Maklum, hal itu hanya berselang hampir sepekan setelah tragedi pesawat AirAsia QZ8501.
Setelah dilakukan pemeriksaan, pesawat itu kembali normal dan berhasil menempuh rute Surabaya-Bandung tanpa hambatan.
Melalui Twitter, Fernandes mengecam pemberitaan itu. Dia menganggap berita itu sensasional.“Headline Konyol di Malaysia. Pesawat Airasia Indonesia tidak mengalami kemacetanmesin. Sebuah APU (tambahan unit daya) yang merupakan kekuatan dasar telah di-restart,” tulis bos AirAsia itu, seperti dikutip AFP, Senin (5/1/2014).
Fernandes mendesak staf untuk tetap tegar. ”Fakta akan keluar. Seperti yang saya katakan kita harus tenang. Fokus kita sekarang adalah keluarga (korban QZ8501),” lanjut dia.
Raden Achmad Sadikin, Direktur Keselamatan dan Keamanan AirAsia di Indonesia, sebelumnya juga telah mengklarifikasi laporan itu.”Ini bukan berarti bahwa (pesawat) mengalami kegagalan mesin. Pesawat ingin lepas landas, tapi APU (unit daya tambahan), yang merupakan peralatan untuk membantu menghidupkan mesin tiba-tiba ditutup,” kata Sadikin.
CEO AirAsia Indonesia, Sunu Widyatmoko, menegaskan pesawat itu mendarat dengan selamat di Bandung setelah menjalani pemeriksaan.
(mas)