Usai Teror di Sydney, Polisi Australia Ringkus Dua Pria
A
A
A
SYDNEY - Polisi Anti-Teror Australia pada Rabu (24/12/2014) meringkus dua pria di Sydney. Penangkapan itu terjadi setelah teror di Sydney sudah berlalu delapan hari.
Sebelum penangkapan dua pria di Sydney, Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, mengatakan, bahwa keamanan di negaranya diperketat untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk. Namun, Abbott menegaskan, sampai saat ini tidak ada ancaman serangan yang spesifik.
Dua pria yang ditangkap di Sydney adalah seorang pria 20 tahun. Dia didakwa atas kepemilikan dokumen yang dirancang untuk memfasilitasi serangan teroris. Pria lainnya yang ditangkap berusia 21 tahun dengan dakwaan melanggar perintah kontrol.
Dari dokumen-dokumen yang disita polisi, terungkap bahwa pejabat pemerintah berpotensi jadi target serangan. Namun, polisi tidak menyebut, apakah Perdana Menteri Abbott jadi target serangan atau tidak.
Pengungkapan dokumen itu disampaikan Wakil Komisaris Polisi Federal Australia, Michael Phelan, dalam konferensi pers di Sydney, hari ini.
Penangkapan kedua pria itu terjadi setelah polisi memantau aktivitas 15 hingga 20 orang yang diduga secara aktif mendukung kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). ”Tentu saja ideologi mereka terkait dengan ISIS di luar negeri,” kata Phelan.
Delapan hari lalu, pria asal Iran yang mengaku sebagai “syekh”, Man Haron Monis, menyandera sejumlah orang di Lindt Chocolate Café, di Martin Place, Sydney. Penyanderaan yang berlangsung 16 jam itu berakhir dengan tewasnya Monis dan dua sandera.
Sebelum penangkapan dua pria di Sydney, Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, mengatakan, bahwa keamanan di negaranya diperketat untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk. Namun, Abbott menegaskan, sampai saat ini tidak ada ancaman serangan yang spesifik.
Dua pria yang ditangkap di Sydney adalah seorang pria 20 tahun. Dia didakwa atas kepemilikan dokumen yang dirancang untuk memfasilitasi serangan teroris. Pria lainnya yang ditangkap berusia 21 tahun dengan dakwaan melanggar perintah kontrol.
Dari dokumen-dokumen yang disita polisi, terungkap bahwa pejabat pemerintah berpotensi jadi target serangan. Namun, polisi tidak menyebut, apakah Perdana Menteri Abbott jadi target serangan atau tidak.
Pengungkapan dokumen itu disampaikan Wakil Komisaris Polisi Federal Australia, Michael Phelan, dalam konferensi pers di Sydney, hari ini.
Penangkapan kedua pria itu terjadi setelah polisi memantau aktivitas 15 hingga 20 orang yang diduga secara aktif mendukung kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). ”Tentu saja ideologi mereka terkait dengan ISIS di luar negeri,” kata Phelan.
Delapan hari lalu, pria asal Iran yang mengaku sebagai “syekh”, Man Haron Monis, menyandera sejumlah orang di Lindt Chocolate Café, di Martin Place, Sydney. Penyanderaan yang berlangsung 16 jam itu berakhir dengan tewasnya Monis dan dua sandera.
(mas)