Data Penting Nuklir Seoul Bocor, Korsel Panik
A
A
A
SEOUL - Presiden Korea Selatan (Korsel), Park Geun-hye, panik setelah data penting nuklir Seoul diserang hacker. Data penting di situs nuklir itu telah bocor akibat serangan cyber tersebut.
Park Geun-hye panik karena kebocoran data dari operator nuklir Korsel bisa berbahaya bagi keamanan negara itu. Dia menyebut kebocoran data itu merupakan situasi yang suram, yang tidak dapat diterima karena berpengaruh pada keamanan nasional Korsel.
”(Kebocoran data) pembangkit listrik tenaga nuklir adalah (masalah) instalasi keamanan yang berdampak langsung keselamatan rakyat,” kata Park dalam rapat kabinet, yang disampaikan pihak kantor kepresidenan Korsel, Selasa (23/12/2014).
”Sebuah situasi yang suram yang tidak dapat diterima,” lanjut dia, seperti dikutip Reuters. Sebelumnya, seorang pejabat Korsel mengatakan, bahwa Seoul tidak menampik kemungkinan bahwa Korea Utara terlibat dalam serangan cyber yang menyasar situs nuklir Seoul.
Kendati demikian, Presiden Park tidak berani berspekulasi maupun menyebut Korea Utara di balik serangan cyber itu. Korea Utara sendiri kini sedang terlibat ketegangan dengan Amerika Serikat, setelah FBI dan Obama menuduh Pyongyang di balik serangan cyber terhadap produsen film Sony Pictures Entertainment.
Serangan cyber terhadap Sony terjadi setelah mereka membuat film berjudul “The Interview” yang mengolok-olok pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un. Pihak Pyongyang sendiri membantah terlibat dalam serangan cyber itu, meski mereka marah karena Jong-un diolok-olok dalam film tersebut.
Park Geun-hye panik karena kebocoran data dari operator nuklir Korsel bisa berbahaya bagi keamanan negara itu. Dia menyebut kebocoran data itu merupakan situasi yang suram, yang tidak dapat diterima karena berpengaruh pada keamanan nasional Korsel.
”(Kebocoran data) pembangkit listrik tenaga nuklir adalah (masalah) instalasi keamanan yang berdampak langsung keselamatan rakyat,” kata Park dalam rapat kabinet, yang disampaikan pihak kantor kepresidenan Korsel, Selasa (23/12/2014).
”Sebuah situasi yang suram yang tidak dapat diterima,” lanjut dia, seperti dikutip Reuters. Sebelumnya, seorang pejabat Korsel mengatakan, bahwa Seoul tidak menampik kemungkinan bahwa Korea Utara terlibat dalam serangan cyber yang menyasar situs nuklir Seoul.
Kendati demikian, Presiden Park tidak berani berspekulasi maupun menyebut Korea Utara di balik serangan cyber itu. Korea Utara sendiri kini sedang terlibat ketegangan dengan Amerika Serikat, setelah FBI dan Obama menuduh Pyongyang di balik serangan cyber terhadap produsen film Sony Pictures Entertainment.
Serangan cyber terhadap Sony terjadi setelah mereka membuat film berjudul “The Interview” yang mengolok-olok pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un. Pihak Pyongyang sendiri membantah terlibat dalam serangan cyber itu, meski mereka marah karena Jong-un diolok-olok dalam film tersebut.
(mas)