AS Hendak Masukkan Korut dalam Daftar Sponsor Teroris
AS Hendak Masukkan Korut dalam Daftar Sponsor Teroris
A
A
A
WASHINGTON - Gedung Putih sedang mempertimbangkan untuk menempatkan Korea Utara (Korut) dalam daftar negara donatur atau sponsor teroris.
Niat pemerintah Amerika Serikat (AS) itu merujuk pada tuduhan FBI bahwa Pyongyang dalang hacker yang melakukan serangan cyber terhadap Sony Pictures Entertainment.
Korut sejatinya pernah masuk dalam daftar sponsor teroris. Namun, telah dihapus sejak enam tahun silam setelah ditinjau ulang oleh Washington. Rencana AS itu disampaikan pejabat senior di pemerintahan Obama kepada The Wall Street Journal, Sabtu (20/12/2014).
Pejabat yang berbicara dalam kondisi anonim itu, juga mengisyaratkan bahwa AS akan kemungkinan akan menempuh opsi lain untuk menindak Korut yang dituduh mendalangi serangan cyber. (Baca: Obama Ancam Korut atas Serangan Hacker ke Sony)
Senator AS, Robert Menendez, telah meminta Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, untuk menunjuk kembali Korut sebagai negara sponsor teroris. ”Tindakan Korut menjadi preseden yang berbahaya,” tulis Menendez dalam surat yang ditujukan kepada Kerry.
”Melalui serangan cyber, Korut mampu menimbulkan kerusakan ekonomi yang signifikan pada perusahaan internasional. Ini adalah tindakan yang tidak dapat diterima,” lanjut bunyi surat senator AS itu.
Presiden Barack Obama sendiri sebelumnya mengancam Korut dengan tindakan keras setelah FBI menuduh Korut di balik serangan cyber terhadap Sony Pictures. Serangan cyber itu diduga dipicu pembuatan film berjudul “The Interview”. Film itu dianggap mengolok-olok ditaktor Korut, Kim Jong-un, karena bercerita bahwa CIA memburu Jong-un.
Pihak Pyongyang sendiri membantah terlibat dalam serangan cyber itu. Meskipun Pyongyang marah dengan pembuatan film komedi yang mengolok-olok ditaktor Kim Jong-un.
Niat pemerintah Amerika Serikat (AS) itu merujuk pada tuduhan FBI bahwa Pyongyang dalang hacker yang melakukan serangan cyber terhadap Sony Pictures Entertainment.
Korut sejatinya pernah masuk dalam daftar sponsor teroris. Namun, telah dihapus sejak enam tahun silam setelah ditinjau ulang oleh Washington. Rencana AS itu disampaikan pejabat senior di pemerintahan Obama kepada The Wall Street Journal, Sabtu (20/12/2014).
Pejabat yang berbicara dalam kondisi anonim itu, juga mengisyaratkan bahwa AS akan kemungkinan akan menempuh opsi lain untuk menindak Korut yang dituduh mendalangi serangan cyber. (Baca: Obama Ancam Korut atas Serangan Hacker ke Sony)
Senator AS, Robert Menendez, telah meminta Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, untuk menunjuk kembali Korut sebagai negara sponsor teroris. ”Tindakan Korut menjadi preseden yang berbahaya,” tulis Menendez dalam surat yang ditujukan kepada Kerry.
”Melalui serangan cyber, Korut mampu menimbulkan kerusakan ekonomi yang signifikan pada perusahaan internasional. Ini adalah tindakan yang tidak dapat diterima,” lanjut bunyi surat senator AS itu.
Presiden Barack Obama sendiri sebelumnya mengancam Korut dengan tindakan keras setelah FBI menuduh Korut di balik serangan cyber terhadap Sony Pictures. Serangan cyber itu diduga dipicu pembuatan film berjudul “The Interview”. Film itu dianggap mengolok-olok ditaktor Korut, Kim Jong-un, karena bercerita bahwa CIA memburu Jong-un.
Pihak Pyongyang sendiri membantah terlibat dalam serangan cyber itu. Meskipun Pyongyang marah dengan pembuatan film komedi yang mengolok-olok ditaktor Kim Jong-un.
(mas)
Explore More